Urip Widodo
Urip Widodo Peg BUMN

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Tawakal itu Perlu Ikhtiar

4 April 2023   08:49 Diperbarui: 4 April 2023   08:52 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tawakal itu Perlu Ikhtiar
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Jawaban keempat, Allah Swt mengajarkan kepada kita semua, bahwa ikhtiar itu sangat penting. Untuk mewujudkan sesuatu, harus ada proses ikhtiar. Dan untuk kita, manusia, ikhtiar itu yang akan dinilai oleh Allah Swt sebagai amal saleh dan dibalas dengan pahala. Sehingga kita memiliki 'tabungan' pahala untuk dibuka di yaumil akhir nanti.

Dalam beberapa kisah pun, Allah Swt mengajarkan pentingnya ikhtiar. Misalnya dalam kisah Nabi Musa saat dia Bersama pengikutnya dikejar Firaun dan bala tentaranya. Saat itu rombongan Nabi Musa tiba di tepi laut. Semua kebingungan, menyeberang tidak bisa, sementara kalau kembali ada Firaun dan pasukannya.

Dalam kepanikan itu, Allah Swt kemudian menuruh Nabi Musa untuk memukulkan tongkatnya ke laut. Maka kemudian terjadilah mukjizat. Laut terbelah, sehingga Nabi Musa dan rombongannya dapat menyeberang.

Kenapa harus memukulkan tongkat dulu? Padahal Allah Swt sangat bisa kalau mau langsung membelah laut.

Itulah pelajarannya, bagaimanapun ikhtiar itu harus. Memukulkan tongkat itu adalah ikhtiar.

Dalam kisah yang lain, saat Maryam hendak melahirkan Nabi Isa. Maryam binti Imram yang hamil menjauh dari manusia karena ujian berat dari Allah yaitu hamil tanpa disentuh sekalipun oleh manusia. Kaumnya menuduh ia telah berzina padahal ia dikenal seroang yang ahli ibadah. Maryam pun menjauh dari manusia dan melahirkan sendiri.

Dalam keadaan susah payah dan lemah, ketika akan tiba saatnya melahirkan dengan kondisi sakit dan lapar Maryam menuju ke pohon kurma. Lalu Allah Swt menyuruhnya untuk menggoyangkan pohon kurma tersebut.

"Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu" (QS. Maryam 26).

Maryam pun makan dari kurma yang berjatuhan.

Kenapa Allah Swt harus menyuruh Maryam menggoyangkan pohon kurma? Padahal Dia bisa saja menjadikan buah kurma berjatuhan tanpa digoyangkan.

Itulah pelajarannya, bagaimanapun ikhtiar itu harus. Menggoyangkan pohon kurma itu adalah ikhtiar.

Ikhtiar dahulu, baru kita pantas untuk bertawakal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun