Urip Widodo
Urip Widodo Peg BUMN

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Keraguan Menjadi Kemenangan

9 April 2023   08:30 Diperbarui: 9 April 2023   08:32 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keraguan Menjadi Kemenangan
cover novel Perang Badar/dokpri

Ingatkah Anda satu peristiwa penting yang terjadi 1442 tahun yang lalu?

Sebuah peristiwa -- yang harus diketahui oleh setiap Muslim -- yang terjadi tanggal 17 Ramadan tahun kedua Hijrah.

Allah swt menggambarkan peristiwa tersebut dalam firmannya,

"(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat (kota Madinah) dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh (dari kota Madinah), sedangkan kafilah itu berada lebih rendah daripada kamu (menelusuri pantai). Seandainya kamu mengadakan perjanjian (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan hari pertempuran itu, tetapi (pertempuran itu terjadi) supaya Allah melaksanakan suatu urusan yang harus terjadi, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata (pula). Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."  (QS. Al-anfal: 42)

Peristiwa itu terjadi menjelang Perang Badar. Peristiwa saat Rasulullah mendengar kabar pasukan dari Mekkah telah berangkat untuk mengamankan rombongan dagang Quraisy yang akan dicegat pasukan Muslim.

Terjadi kegalauan di beberapa sahabat. Semula mereka bertujuan untuk mencegat rombongan dagang yang dipimpin Abu Sofyan yang hanya berjumlah 40 orang. Sehingga Rasulullah hanya membawa pasukan sebanyak 300 orang. Namun, ternyata sekarang mereka harus menghadapi pasukan Quraisy yang jumlahnya 3 kali lipat.

Setelah menerima kabar bahwa pasukan Quraisy telah berangkat dari Mekkah untuk menyerang mereka, Rasulullah SAW kemudian mengajak para sahabat untuk bermusyawarah, meminta pendapat dari mereka.

Rasulullah SAW khawatir sebagian dari pasukannya ada yang tidak siap kalau harus berperang melawan pasukan Quraisy. Karena mereka berangkat dari Madinah dengan persenjataan seadanya.

Apa yang dikhawatirkan Rasulullah SAW terbukti, ketika salah seorang dari sahabatnya berkata, "Ya Rasulullah. Kafilah dagang Abu Sufyan lebih kita sukai daripada bertempur dengan pasukan Quraisy."

"Setuju, ya Rasulullah. Sebaiknya kita mengejar kafilah Abu Sufyan saja," kata yang lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun