Keraguan Menjadi Kemenangan
Ingatkah Anda satu peristiwa penting yang terjadi 1442 tahun yang lalu?
Sebuah peristiwa -- yang harus diketahui oleh setiap Muslim -- yang terjadi tanggal 17 Ramadan tahun kedua Hijrah.
Allah swt menggambarkan peristiwa tersebut dalam firmannya,
"(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat (kota Madinah) dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh (dari kota Madinah), sedangkan kafilah itu berada lebih rendah daripada kamu (menelusuri pantai). Seandainya kamu mengadakan perjanjian (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan hari pertempuran itu, tetapi (pertempuran itu terjadi) supaya Allah melaksanakan suatu urusan yang harus terjadi, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata (pula). Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-anfal: 42)
Peristiwa itu terjadi menjelang Perang Badar. Peristiwa saat Rasulullah mendengar kabar pasukan dari Mekkah telah berangkat untuk mengamankan rombongan dagang Quraisy yang akan dicegat pasukan Muslim.
Terjadi kegalauan di beberapa sahabat. Semula mereka bertujuan untuk mencegat rombongan dagang yang dipimpin Abu Sofyan yang hanya berjumlah 40 orang. Sehingga Rasulullah hanya membawa pasukan sebanyak 300 orang. Namun, ternyata sekarang mereka harus menghadapi pasukan Quraisy yang jumlahnya 3 kali lipat.
Setelah menerima kabar bahwa pasukan Quraisy telah berangkat dari Mekkah untuk menyerang mereka, Rasulullah SAW kemudian mengajak para sahabat untuk bermusyawarah, meminta pendapat dari mereka.
Rasulullah SAW khawatir sebagian dari pasukannya ada yang tidak siap kalau harus berperang melawan pasukan Quraisy. Karena mereka berangkat dari Madinah dengan persenjataan seadanya.
Apa yang dikhawatirkan Rasulullah SAW terbukti, ketika salah seorang dari sahabatnya berkata, "Ya Rasulullah. Kafilah dagang Abu Sufyan lebih kita sukai daripada bertempur dengan pasukan Quraisy."
"Setuju, ya Rasulullah. Sebaiknya kita mengejar kafilah Abu Sufyan saja," kata yang lainnya.