Urip Widodo
Urip Widodo Peg BUMN

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Cara Bersedekah Satu Miliar Lebih

12 April 2023   06:00 Diperbarui: 12 April 2023   06:10 929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cara Bersedekah Satu Miliar Lebih
Ilustrasi bersedekah/sumber: karawangpos


Salah satu keistimewaan yang ada di bulan Ramadan adalah adanya Lailatul Qadar. Apa itu Lailatul Qadar?Dijelaskan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam firman-Nya.  

"Lailatul qadar itu lebih baik daripada seribu bulan." (QS. Al-Qadr: 3)

Dari ayat di atas, berarti Lailatul Qadar itu adalah satu malam (lail) yang nilainya sama dengan 100 bulan. Berdasarkan hadis yang sahih, Lailatul Qadar akan terjadi di salah satu malam di antara sepuluh malam terakhir bulan ramadhan. Allah swt merahasiakannya dengan tidak menyebutkan di malam kemarin berapa.

Mengutip situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), Syekh Fakhruddin al-Razi menjelaskan soal Lailatul Qadar yang dirahasiakan Allah SWT. Berikut penjelasannya dalam kitab Mafatih al-Ghaib.

"Sesungguhnya Allah SWT telah merahasiakan Malam Lailatul Qadar karena beberapa alasan. Pertama, Allah merahasiakannya sebagaimana Ia rahasiakan beberapa hal. Sebagaimana Allah rahasiakan ridha-Nya dalam ketaatan, sehingga manusia menyukai semua ketaatan. Merahasiakan dikabulkan doa di antara doa-doa, agar manusia bersungguh-sungguh dalam setiap doanya. Merahasiakan ismul a'dzham di antara nama-nama-Nya, agar manusia mengagungkan semua nama-Nya. Merahasiakan shalatul wustha di antara semua salat lima waktu, agar manusia menjaga semua waktu salat. Merahasiakan diterimanya taubat di antara taubat-taubat, supaya manusia bersungguh-sungguh dalam setiap taubatnya. Merahasiakan kematian, supaya manusia takut kepada Allah. Demikian pula merahasiakan Malam Lailatul Qadar di antara malam-malam Ramadhan, supaya manusia bersungguh-sungguh beribadah pada semua malam Ramadhan."

Hikmah dirahasiakan waktu pasti datangnya malam Lailatul Qadar, maka seorang muslim hendaknya bersungguh-sungguh dalam melakukan ibadah di setiap malam selama sepuluh malam terakhir.

Karena nilainya sama dengan seribu bulan, maka sudah seharusnya seorang muslim berlomba-lomba untuk mendapatkan keberkahan dan pahala dari amalan yang dikerjakannya pada malam Lailatul Qadar.

Dalam sebulan ada 30 malam. Kalau seribu bulan berarti sama dengan 1.000 x 30 malam, atau 30.000 malam. Jadi, kalau kita beribadah sekali di malam Lailatul Qadar sama dengan beribadah 30.000 kali. Melaksanakan salat sunah dua rakaat, sama dengan salat sunah 60.000 rakaat. Jika bersedekah sebesar Rp 35.000, sama dengan bersedekah sebesar Rp 35.000 x 30.000, atau Rp 1.050.000.000 (Satu Miliar Lima Puluh Juta Rupah). Itu hitungan matematisnya. Namun itu bisa menjadi motivasi bagi kita untuk memperbanyak ibadah di sepuluh malam terakhir.

Jadi, cara untuk bersedekah sebesar 1 Miliar lebih adalah dengan bersedekah sebesar minimal Rp 35.000 setiap malam, selama 10 malam terakhir Ramadan.

Walaupun terjadinya dirahasiakan, tetapi Rasulullah Saw dalam sebuah hadis menyebutkan bocoran kapan malam Lailatul Qadar terjadi, yakni di tanggal-tanggal ganjil 10 malam terakhir Ramadan.

Dari Aisyah r.a. ia menuturkan, "Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. bersabda, "Carilah malam Qadar pada malam-malam ganjil pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan". (Hadis Shahih, riwayat al-Bukhari: 1878 dan Muslim: 1998).

Berdasarkan hadis di atas, berarti malam Lailatul Qadar akan terjadi mulai pada puasa Ramadan malam ke-21, 23, 25, 27 dan 29.

Dalam hadis lain, Rasulullah bersabda malam lailatul qadar terjadi hanya pada malam ke-25, 27 dan 29.

"Rasulullah keluar hendak mengabarkan Lailatul Qadar, kemudian ada pertengkaran di antara dua orang dari kaum Muslimin.
Rasulullah bersabda: "Sungguh aku keluar untuk mengabarkan pada kalian tentang Lailatul Qadar. Dan sungguh fulan dan fulan bertengkar, maka Lailatul Qadar diangkat. Mungkin ini lebih baik bagi kalian. Carilah Lailatul Qadar di malam 27, 29 dan 25" (HR al-Bukhari dari Anas).

Karena tidak pasti terjadinya, maka amannya sebaiknya 'sapu bersih' sepuluh malam terakhir Ramadan kita isi dengan memperbanyak ibadah. Dengan demikian, kapan pun Allah swt menurunkan Lailatul Qadar, kita telah siap menerimanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun