Urip Widodo
Urip Widodo Peg BUMN

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Berbuka dengan yang Manis Memang Sunah, tapi Kalah oleh yang Wajib

14 April 2023   09:09 Diperbarui: 14 April 2023   09:20 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbuka dengan yang Manis Memang Sunah, tapi Kalah oleh yang Wajib
kurma di antara gorengan/dokpri

Judul di atas dan topik dari Samber hari ini memang sudah menjadi persepsi umum bahwa berbuka dengan yang manis itu sunah yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw.

Padahal, Rasulullah -- sepengetahuan penulis -- tidak pernah menganjurkan berbuka dengan yang manis. Atau dalam kalimat lain, tidak ada hadis yang teksnya menyatakan 'Berbukalh dengan yang manis', atau yang mendekati makna itu. Baik dalam kitab hadits maupun kitab fiqih.

Yang ada adalah hadis yang menganjurkan berbuka dengan kurma. Seperti hadis berikut.

"Biasanya Rasulullah Saw berbuka puasa dengan ruthab sebelum salat (Maghrib). Jika tidak ada ruthab (kurma muda) maka dengan tamr (kurma matang), jika tidak ada tamr maka beliau meneguk beberapa teguk air" (HR. Abu Daud 2356, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Daud)

Namun karena sebagian ulama meng-qiyas-kan kurma dengan makanan yang manis-manis, maka Taqiyuddin Al Hushni, penulis kitab Kifayatul Akhyar menukil pendapat Ar Rauyani yang menyatakan demikian:

"Dianjurkan berbuka dengan kurma atau jika tidak ada maka dengan air, berdasarkan hadits ini. Karena yang manis-manis itu menguatkan tubuh dan air itu membersihkan tubuh. Ar Rauyani berkata: 'Kalau tidak ada kurma maka dengan yang manis-manis. Karena puasa itu melemahkan pandangan dan kurma itu menguatkannya, dan yang manis-manis itu semakna dengan kurma'" (Kifayatul Akhyar, 200).

Itu latar belakang sehingga tersebar bahwa -- seolah-olah -- disunahkann berbuka dengan yang manis. Tentu saja berbuka dengan yang manis itu, dari sisi manfaat, tidak salah, karena sama dengan kurma. Ada manfaat dibalik anjuran Rasulullah Saw tersebut.

Rasulullah SAW menganjurkan untuk berbuka puasa dan sahur dengan kurma. Hal ini ternyata mempunyai manfaat yang sangat besar untuk menambah stamina sekaligus baik bagi kesehatan.

Abdul Syukur al-Azizi dalam bukunya, 'Hadits-Hadits Sains', menjelaskan manfaat buah kurma. Sebagaimana dinyatakan dalam sebuah penelitian, secara kimiawi dan biologis, kurma yang dimakan setara dengan 85-87% dari beratnya. Dan, itu mengandung sekitar 20-24% air, 70-75% zat gula, 2-3% protein, 8,5% serat, dan kadar lemak yang rendah, yang tentu saja sangat baik bagi kesehatan.

Sementara menurut buku, '7 Buah-buahan Istimewa dalam Al-Qur'an dan Manfaatnya bagi Kesehatan Manusia', karya Hamid Sakti Wibowo, manfaat mengkonsumsi buah kurma antara lain mencegah anemia, meningkatkan kesehatan tulang, dan mencegah risiko diabetes.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

15 March 2024

MYSTERY CHALANGE

Mystery Challenge | Video Youtube to KGNow Semarak Pasar Takjil
ramadan bercerita 2024  ramadan bercerita 2024 hari 5 
16 March 2024
Lokasi Ngabuburit Favorit
ramadan bercerita 2024 ramadan bercerita 2024 hari 6
17 March 2024
Menu Sahur Tinggi Serat
ramadan bercerita 2024 ramadan bercerita 2024 hari 7

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun