Wali Sembilan Tegakkan "Khilafah"
Bahwa Islam adalah ajaran yang sifatnya "menyeluruh"termasuk dalam bernegara semua pihak yang Ahli dalam Islam bersepakat,masalahnya adalah bagaimana cara untuk mengimplementasikan nya.
Wali sembilan yang secara bergelombang dikirim dari Timur Tengah untuk melakukan dakwah Islam ke Nusantara juga mengemban misi tegakkan "Khilafah"di Nusantara dan BERHASIL.
Mengapa berhasil??karena mencontoh Rasulullah disesuaikan dengan situasi ,kondisi yang ada dilapangan.
Walisongo memposisikan dirinya sebagai ULAMA ,sedang ULAMA dalam Islam adalah pewaris para Nabi.
Implementasinya dilapangan adalah Walisongo adalah orang setingkat Guru besar/profesor/Begawan/Pandhito.
Mereka selain ahli dibidang "agama"juga ahli tatanegara,ahli politik,ahli perang,ahli perkapalan,ahli kesehatan dan beragam disiplin ilmu dengan tujuan bisa menjawab kebutuhan masyarakat Nusantara.
Ada ulama yang ahli kelola pelabuhan,sehingga oleh penguasa lokal diangkat jadi kepala pelabuhan/syahbandar.
Dibidang tatanegara/politik,para wali memberi asistensi/bantuan/pendampingan tentang cara mengelola Negara agar negara kuat ,tentunya yang selaras dengan nilai nilai islam.
Misalnya pemberlakuan pajak yang rendah,pemberlakuan cukai yang rendah sehingga kompetitif,masyarakat senang,pengusaha senang.
Operasional negara tidak tergantung dari pajak,tapi tergantung dari unit usaha yang dimiliki penguasa sejak level tertinggi hingga terendah.
Sebagai misal pemerintahan setingkat DESA,aparatur desa dibayar berupa hak pengelolaan sebidang tanah/tanah bengkok.