Dampak Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa
Akrilamida itu sendiri adalah sebuah bahan karsinogen penyebab kanker yang timbul bukan hanya dari makanan kaya karbohidrat yang dipanaskan tapi juga ditemukan pada makanan yang dipanggang, karena pada saat makanan yang dipanggang maka akan terjadi penguraian timbulnya akrilamida ini
- Meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular
Makanan yang digoreng dengan menggunakan minyak dan ditambah pemanasan ulang dapat membentuk asam lemak trans yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.
Sehingga sumber lemaktrans yang dikonsumsi lebih dari 1% dari total energy dapat menyebabkan munculnya penyakit kardiovaskular.
- Bertambahnya asupan lemak trans
Ada terdapat dua jenis lemak trans. Pertama, lemak trans alami yang hadir dalam jumlah kecil pada makanan, seperti daging dan produk susu. Kedua, lemak trans buatan terbentuk ketika lemak jenuh melalui proses hidrogenasi, yang muncul pada makanan digoreng di suhu tinggi.
Proses ini akan mengubah struktur kimiawi lemak sehingga lebih sulit dicerna tubuh nantinya.
Akibatnya, kandungan lemak trans memiliki berbagai efek buruk bagi kesehatan. Dari peningkatan risiko penyakit jantung, kanker dan diabetes hingga obesitas.
Beberapa upaya untuk menghindari bahaya makan goreng:
- Ubah dengan minyak sehat
Anda dapat mengganti minyak goreng dengan jenis minyak yang lebih sehat, seperti minyak zaitun, minyak kelapa, dan minyak alpukat.
Di sisi lain, jenis minyak yang tidak direkomendasikan untuk menggoreng makanan adalah jenis minyak yang tinggi asam lemak tak jenuh, seperti minyak jagung, minyak kanola, minyak kedelai, minyak wijen, dan minyak bunga matahari.
- Buatlah gorengan sendiri
Dengan membuat makanan gorengan sendiri, Anda dapat memantau pilihan dan penggunaan minyak. Pilih minyak yang sehat untuk menggoreng, seperti minyak zaitun atau minyak kelapa.
Disarankan jangan menggunakan minyak bekas sisa menggoreng makanan lain. Gunakan sedikit minyak saja supaya tidak menyisakan banyak minyak.