Wachid Hamdan
Wachid Hamdan Mahasiswa

Hanya orang biasa yang menekuni dan menikmati hidup dengan santai. Hobi menulis dan bermain musik. Menulis adalah melepaskan lelah dan penat, bermusik adalah pemanis saat menulis kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Lebaran di Mata Disabilitas Netra

20 April 2024   09:19 Diperbarui: 25 April 2024   08:59 1650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebaran di Mata Disabilitas Netra
Ilustrasi disabilitas netra (PIXABAY/Myriams-Fotos)

Saat bersilaturahmi saya mencoba enjoy dengan suasana lebaran kali ini.

Aroma masakan, tawa para tamu, dan beberapa sajian camilan saya dengungkan di kepala untuk menghajar rasa minder, takut, dan malas yang menggelayut saat diharuskan bertemu dengan banyak orang baru. Syukurnya teknik tadi lumayan membuat saya sedikit enjoy.

Nah, suasana enjoy itu lumayan meningkat saat saya diperlakukan dengan tidak berlebihan.

Masyarakat yang bisa berinteraksi sewajarnya, selayaknya mereka bertemu dengan manusia pada umumnya, makin menambah ketenangan jiwa. Makan nextar pun jadi dokoh.

Apalagi mereka yang memosisikan saya sebagai contoh inspiratif kadang bikin cuping hidung kempas-kempis.

Namun tidak sesederhana itu. Masih ada banyak hal-hal menggelitik dari penduduk desa tentang seputar disabilitas netra. Terutama adu argumen hingga pertanyaan nyeleneh yang bikin saya mengulum astor tiga biji.

"Masnya itu berarti berkuliah di kampus khusus disabilitas? Pasti wajib menggunakan huruf braille, ya?" tanya salah satu tamu.

"Oh, tidak pak. Kebetulan saya berkuliah di kampus umum, bukan seperti konsep sekolah luar biasa yang anda sampaikan. Jadi saya tetap menggunakan laptop yang terinstal aplikasi yang membantu saya membacakan apa pun yang ada di layar laptop." Jawab saya sesederhana mungkin.

"Wah! Masnya hebat ya. Tapi itu pasti laptopnya pake huruf braille," simpul tamu sepihak.

Nah, beberapa model pertanyaan seperti itu yang kadang menggelitik saya.

Padahal sudah saya jabarkan kalau laptopnya itu device seperti pada umumnya. Hanya saja terinstal software pembaca layar yang membantu mengoprasikan laptop. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun