Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...
Selamat Mudik, Semoga Selamat Sampai Tujuan, Ya!
Saat mudik lebaran, saya sekeluarga menghindari jalan tol. Di hari biasa, saya biasa melewati jalur Gerbang Tol Jrakah hingga Muktiharjo Semarang. Nah, saat arus mudik ini saya memilih melewati jalur arteri di Jalan Yos Sudarso untuk menuju Jalan Pantura sebelah timur.
Takutnya ada penumpukan mobil saat antrean di gerbang tol yang kadang memicu macet. Jalur biasa merupakan alternatif lain. Tetapi sih untuk perjalanan jauh, lebih nyaman melewati jalan tol.
Pada puncak arus mudik tahun ini, volume kendaraan yang lewat melebihi ambang batas normal. Seperti diberitakan pada Tribunnews, bahwa H-6 mulai diberlakukan contra flow atau satu arus di jalur berlawanan di beberapa tempat untuk mengurangi kemacetan dari arus Jakarta ke Solo.
Sungguh tidak enak suasana saat macet di jalanan tol. Maju kena mundur kena. Tidak bisa bergerak. Seperti susah bernafas. Tidak bisa mencari jalan tikus sebagai alternatif saat jalan macet. Jalan satu-satunya ya antre. Apalagi pada saat musim panas seperti sekarang. Fuiii... By the way, dibawa asyik saja, ya. Karena mudik adalah sesuatu.
Nah, selamat mudik, ya! Selalulah berhati-hati saat berkendara di jalan. Jangan lupa berdoa. Semoga selamat sampai tujuan dan tepat waktu seperti yang dikendaki.
Semarang, 2 Juni 2019.