Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...
Resep Praktis Ayam Kuah Tauco, Sajian Lezat Cocok untuk Berbuka Puasa
Suami saya suka sekali dengan masakan yang memakai tauco. Apa saja menu yang tersaji dengan bahan tauco, ia doyan. Misalnya, saat repot tapi lapar, maka saya membuat telur orak-arik tauco. Cepat, gampang, dan taraaa... langsung jadi deh. Hem, sedap pula.
Ada pula soto tauco, masakan khas Tegal yang pernah saya coba. Saya sih sebenarnya nggak begitu suka, meskipun doyan. Tetapi untuk sajian keluarga, apa sih yang tidak. Selama mereka suka, maka acara masak memasak menjadi kegiatan yang menyenangkan.
Kali ini saya ingin memasak menu yang berkuah, dengan bahan dasar tauco. Tetapi bukan Soto Tauco. Menu yang cocok untuk berbuka puasa. Cara memasaknya juga yang simpel, cepat, dan mudah, karena saya memiliki waktu yang pendek untuk menyajikannya untuk berbuka. Belum lagi nanti mempersiapkan takjilnya.
Hem, apa ya?
Tadi pagi saya sempat berbelanja ayam di mas-mas penjual sayur. Sedangkan saya memiliki stok tauco yang selalu ada di lemari es.
Bagaimana kalau Ayam Kuah Tauco? Masakan ini biasa juga disebut Ayam Bumbu Swike. Pasti sedap nih.
Tauco yang saya stok ini mudah mendapatkannya. Merek tertentu dalam botolan yang mudah dicari di toko terdekat. Sebenarnya bisa sih memakai merek apa saja, tetapi saya memilih yang mudah dan gampang mencarinya.
Oya, beberapa kali saya memasak resep ini. Anak-anak dan ayahnya suka banget melahapnya. Saya sih, kebagian bahagia, karena dengan begitu, masakan saya cocok dan nyantol di hati mereka. Rasa dominan tauco memang terasa, dan itu yang ditunggu oleh mereka.
Nggak ada salahnya saya memasaknya kembali. Dan nggak salahnya juga, kan, jika saya ingin berbagi resep Ayam Kuah Tauco di sini. Mengajak kalian untuk mencobanya.
Bumbunya simpel, karena bumbu utama hanya 3 jenis. Bawang putih, jahe, dan tauco. Sedangkan bahan lainnya daging ayam, kecap, dan bumbu pelengkap seperti cabai, daun bawang, seledri. Mudah mencarinya.
Cara membuatnya juga mudah, loh. Tidak perlu memakai acara mengulek, melainkan hanya digeprek saja. Nah, bagaimana? Siap mencobanya?
So, let's do it!
Pertama, seperti biasa, persiapkan terlebih dahulu bahan dan bumbunya ya, agar mempermudah dalam memasak.
Oh, ya. Meskipun lagi puasa, tetap semangat, ya. Menyajikan sajian untuk keluarga tercinta, membutuhkan sentuhan kasih dan sayang. Membuatnya juga harus penuh keikhlasan. Yakin deh, nanti hasilnya lebih lezat dan masuk di hati mereka. Bahagia yang didapat. Berkah. Aamiin...
Markimas! Mari kita masak!
Bahan yang diperlukan:
- 1 kg daging ayam yang sudah dibersihkan dan dipotong kecil
- 1 liter air
- 2 sendok makan minyak goreng untuk menumis
Bumbu yang digunakan:
- 8 siung bawang putih digeprek
- 1 rimpang jahe besar sedang digeprek
- 3 sendok makan tauco
- 3 sendok makan kecap manis (atau sesuai selera)
- 1 sendok teh merica bubuk
- Garam, gula pasir, bubuk kaldu, secukupnya sesuai selera
- 7 buah cabai rawit pedas atau sesuai selera (biarkan utuh)
Bahan taburan:
- Daun bawang diiris secukupnya
- Bawang putih goreng secukupnya
- 1 butir jeruk nipis yang diiris
- Seledri yang diiris secukupnya
Cara Membuatnya:
- Tumis bawang putih, jahe, hingga berbau harum. Masukkan bumbu lainnya, garam, merica halus, gula pasir, kaldu bubuk, sambil diaduk-aduk ke dalam penggorengan atau wajan.
- Masukkan kecap, tauco, aduk merata. Kemudian masukkan daging ayam yang sudah dibersihkan dan dipotong-potong. Aduk-aduk kembali. Biarkan sebentar, hingga ayam berubah warna menjadi lebih putih. Selanjutnya masukkan air.
- Pindahkan masakan ke dalam panci. Didihkan, kemudian tutup. Biarkan ayam matang merata dan bumbu meresap ke dalam daging. Karena saya memakai ayam pedaging, maka lebih cepat matang jika dibanding dengan ayam kampung. Kurang lebih 20 menit.
- Buka tutup panci. Masukkan cabai merah pedas utuh dan daun bawang. Biarkan mendidih kembali. Matikan kompor.
- Siapkan wadah saji.
- Taruh Ayam Kuah Tauco dalam wadah saji. Taburi dengan daun bawang, seledri iris, dan bawang putih goreng.
- Ayam Kuah Tauco siap disajikan.
Eit, tapi saya masih puasa. Jadi belum bisa mencicipnya. Dari baunya, saya sudah bisa membayangkan bagaimana rasanya. Lagipula pernah juga memasaknya. Nanti jika sudah berbuka, masakan boleh dicicip ya, apakah kurang garam atau tidak.
Masakan ini hangat karena memakai bumbu jahe dan merica. Manis, asin, gurih, berasal perpaduan antara kecap manis, tauco yang asin, dan gurihnya kaldu ayam.
Segar, karena memakai cabai rawit pedas. Jika suka, pada saat akan disantap, cabai digerus dalam wadah, kemudian dituang kuah ayam. Juga kucuran jeruk nipis, semakin membuat segar masakan ini. Siap menjadi teman nasi dan tempe goreng. Nyumiii...
Selamat mencoba, ya!
Selamat menjalankan ibadah puasa bagi kawan yang menjalankannya.
Salam hangat,
Semarang, 24 April 2021.