Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...
Mi Instan Istimewa, Sajian Sahur Cepat untuk Keluarga Tercinta
Kadangkala di saat sahur, kita bangunnya kesiangan. Padahal, untuk mempersiapkan sahur, hanya memiliki waktu yang pendek. Gimana nih solusinya, agar memasak untuk sajian sahur, yang cepat, praktis, tapi tetap memenuhi gizi untuk keluarga.
Biasanya sih saya memasak mi instan sebagai senjata pamungkas, agar tetap ada sajian untuk bersantap sahur. Anak-anak menyukainya, dan tidak kecewa karena bangunnya kesiangan. Masih tetap ada yang bisa disantap.
Memang tidak terus menerus, hanya ketika kepepet saja. Kalau terus menerus, berarti sengaja tuh buat bangun kesiangan. Iya, kan? Hehehe...
Kebetulan saya juga jarang stok mi instan banyak. Hanya beberapa. Alasannya karena mengurangi konsumsi mi instan, yang tidak baik jika dimakan terlalu sering. Apalagi anak-anak suka sekali, karena mereka bisa membuatnya sendiri. Harus dibatasi. Jika tidak, mereka tidak bisa mengeremnya.
Nah, kembali ke masalah hidangan makan sahur yang kesiangan, saya membuat mi instan istimewa, yang menjadi alternatif untuk santap sahur. Iya, istimewa, karena tidak melulu ada mi-nya saja. Melainkan ada tambahan bahan makanan yang mengandung gizi yang diperlukan anak-anak. Apalagi di saat puasa ramadan, tentunya sebisa mungkin saya memberikan yang terbaik untuk mereka.
Saya menambahkan sayur, ayam, dan bakso. Bumbunya juga ditambah, agar menambah cita rasa dalam sajian. Tentunya lebih lezat dan istimewa, dong.
Oh, ya, disamping itu, membuat mi instan istimewa ini, mudah, cepat, dan praktis, loh, dalam memasaknya. Cocok nih, di saat terlambat bangun untuk sahur dan hanya memiliki sedikit waktu mempersiapkan santap sahurnya.
Yuk, simak, apa saja bahan-bahannya. Pertama, tentu saja kita harus mempersiapkannya terlebih dahulu untuk mempermudah dan lebih cepat dalam memasaknya.
Markimas! Mari kita masak.
Bahan-bahannya (untuk 1 porsi):
- 1 bungkus mi instan goreng
- 2 buah bakso iris sesuai selera
- 4 iris kecil daging ayam potong dadu
- 1 butir telur
- 1 batang sawi
- 200 ml air
- 1 sendok makan minyak goreng untuk menumis
Bumbu-bumbunya:
- 1 bungkus bumbu bawaan mi instan
- 1 butir bawang merah yang diiris
- 1 siung bawang putih yang diiris
- 1/2 buah tomat yang diiris
- Secukupnya kecap manis dan saos tomat
- Sejumput garam, lada bubuk, gula pasir
Bahan taburan:
- 1 buah cabai rawit pedas iris
- 1 sendok makan irisan daun bawang
- Bawang merah goreng
Cara memasaknya:
- Tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum. Lalu masukkan bakso, ayam, tomat. Masak hingga ayam berubah warna.
- Kemudian susul dengan bumbu garam, gula pasir, lada bubuk. Aduk hingga merata. Berikan kecap dan saos tomat.
- Tambahkan air, biarkan mendidih. Masukkan telur. Sesuaikan selera ya, inginnya telur masih utuh atau dipecah. Jika suka telur pecah, aduk perlahan telur. Biarkan mendidih kembali.
- Masukkan mi instan, aduk perlahan hingga mi menjadi lunak. Jangan lupa masukkan bumbu mi instan.
- Masak mi tidak usah terlalu lama, asal sudah lunak, kemudian masukkan sayur sawi.
- Aduk hingga merata, hingga mi dan sawi matang.
- Sajikan dalam mangkok, beri bahan taburan.
- Mi Instan Istimewa untuk sajian sahur siap dihidangkan.
Gimana, gampang sekali, bukan? Disaat kepepet dan terburu waktu, mi instan memang jurus jitu cara memasak cepat. Sat set, jadi deh.
Untuk lebih detailnya, simak di sini, ya.
https://www.instagram.com/reel/CqmWwYoJX85/?igshid=YmMyMTA2M2Y=
Taraaa... mi instan cepat tersaji di meja makan. Rasanya lebih istimewa.
Selamat mencoba.
Selamat menjalankan ibadah puasa, semoga ibadah kita mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Aamiin...
Salam,
Wahyu Sapta.
Semarang, 4 April 2023.
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?
