Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Administrasi

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Jangan Remehkan Hal Ini Saat Akan Mudik dengan Kereta Api

28 Mei 2019   19:54 Diperbarui: 29 Mei 2019   23:36 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan Remehkan Hal Ini Saat Akan Mudik dengan Kereta Api
Betapa repotnya mudik menggunakan kereta api dan membawa banyak barang seperti ini (dok. pri).

Kedua, mencetak boarding pass sehari sebelum keberangkatan. Sekarang teknologi tiket kereta api Indonesia memungkinkan penumpang tidak perlu mencetak boarding pass. Akan tetapi kemudahan itu masih terbatas pada tiket perjalanan yang dipesan melalui aplikasi KAI Acces. 

Oleh karena itu, pemudik yang masih harus mencetak boarding pass melalui mesin check in secara mandiri sebaiknya melakukan pencetakan sehari sebelumnya untuk mengantisipasi kepadatan antrean cetak boarding pass di hari keberangkatan. 

Mencetak boarding pass sehari sebelum keberangkatan akan sangat membantu saat mudik (dok. pri).
Mencetak boarding pass sehari sebelum keberangkatan akan sangat membantu saat mudik (dok. pri).
Perlu diketahui bahwa selama arus mudik akan ada banyak pemberangkatan kereta dengan jadwal yang berdekatan. Di beberapa stasiun dalam rentang waktu satu sampai dua jam bisa diberangkatkan tiga kereta, belum lagi ditambah kereta-kereta yang melintas dan singgah. 

Bisa dibayangkan padatnya antrean cetak boarding pass jika banyak pemudik melakukan check in dan mencetak boarding pass beberapa menit sebelum keberangkatan. Dengan mencetak boarding pass paling tidak sehari sebelumnya kita sudah  bisa menghindari satu potensi ketidaknyamanan saat berangkat mudik.

Ketiga, datang lebih awal pada hari keberangkatan. Walau boarding pass sudah di tangan sehari sebelumnya, bukan berarti pemudik tidak perlu datang lebih awal saat hari keberangkatan. Datang ke stasiun lebih awal satu atau dua jam sebelum keberangkatan akan cukup membantu pemudik menghindari penumpukan penumpang dan antrean masuk ke ruang tunggu. Alangkah malangnya jika sampai tertinggal kereta dan gagal mudik gara-gara kita tidak memperhitungkan waktu kedatangan di stasiun.

Datang lebih awal juga memberi kesempatan lebih  kepada kita untuk meneliti kembali informasi perjalanan yang tercantum di boarding pass. Perhatikan bahwa ada beberapa kereta yang memiliki nama sama atau mirip, tapi memiliki nomor kereta yang berbeda dan mungkin akan diberangkatkan dari stasiun yang sama. Penumpang biasanya lebih memperhatikan nama kereta, dibanding nomor kereta. 

Pemudik memenuhi ruang tunggu stasiun menunggu kereta datang dan berangkat (dok. pri).
Pemudik memenuhi ruang tunggu stasiun menunggu kereta datang dan berangkat (dok. pri).
Keempat, hindari membawa barang berlebihan. Pada musim mudik 2019 PT. Kereta Api Indonesia akan memberlakukan biaya tambahaan bagi barang bawaan penumpang yang melebih batas maksimal. Aturan ini sebenarnya sudah diterapkan setahun terakhir. Namun, pada mudik kali ini pemberlakuannya akan diperketat dan diperluas.

Membawa banyak barang, apalagi dibagi ke dalam beberapa tas dan kardus juga akan merepotkan diri sendiri. Bukan tidak mungkin karena jumlah barang bawaan yang terlalu banyak justru membuat pemudik kesulitan dan panik saat menuju ke stasiun. Akibatnya pemudik bisa terlambat. Oleh karena itu, bawalah barang secukupnya dan pastikan semuanya dikemas secara rapi dan baik. 

Beberapa petugas porter bersiap membantu membawakan barang milik penumpang kereta (dok. pri).
Beberapa petugas porter bersiap membantu membawakan barang milik penumpang kereta (dok. pri).
Mudik tahun ini saya juga akan kembali menumpang kereta. Semua barang yang akan dibawa, termasuk oleh-oleh saya siapkan untuk ditampung hanya dalam tiga wadah. Wadah pertama berupa tas punggung untuk menyimpan laptop, pakaian, obatan-obatan, dan peralatan kecil pendukung lainnya.

Wadah kedua berupa totebag yang akan digunakan untuk menampung beberapa buku bacaan, charger smartphone, powerbank, serta sedikit makanan dan minuman.

Wadah ketiga adalah kardus berukuran sedang yang dikhususkan untuk mengemas oleh-oleh. Jumlah dan macam oleh-olehnya pun tidak banyak sehingga kardus itu masing mudah untuk dijinjing. Pengemasan oleh-oleh sudah saya lakukan sejak beberapa hari yang lalu agar tidak terlalu repot lagi menjelang mudik nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun