Kontekstualisasi Bahagia ala Marcus Aurelius dalam Bulan Ramadhan
Seringkali kita tergoda dengan makanan yang terlalu di luar kemampuan kita, tanyakan kepada dirimu apakah ini kebutuhan atau hanya sekedar keinginan agar terlihat mewah di mata orang lain.
4. Bersyukur atas Nikmat Allah:
Marcus Aurelius selalu bersyukur atas nikmat yang diterimanya. Dalam Ramadhan, kita dapat melatih diri untuk selalu bersyukur atas nikmat Allah, sekecil apapun itu.
5. Memaafkan Orang Lain:
Marcus Aurelius percaya bahwa memaafkan orang lain adalah kunci kebahagiaan. Dalam Ramadhan, kita dapat melatih diri untuk memaafkan orang lain yang telah menyakiti kita.
Berikut beberapa contoh penerapan kebahagiaan ala Marcus Aurelius dalam Ramadhan:
Saat merasa lapar atau haus, ingatlah bahwa itu adalah bagian dari ibadah dan nikmati rasa lapar dan haus tersebut.
Saat tergoda untuk melakukan hal-hal yang tidak baik, kendalikan pikiranmu dan fokuslah pada ibadah.
Berbagi makanan dan minuman dengan orang lain.
Selalu bersyukur atas nikmat Allah, seperti kesehatan, keluarga, dan teman.
Memaafkan orang lain yang telah menyakiti kita.