Menikmati Lebaran di Tengah Pandemi, Tetaplah Berkesan
Merayakan Idul Fitri adalah sesuatu yang membahagiakan. Hari raya ini selalu di nantikan oleh setiap Muslim dan selalu dirayakan dengan penuh kegembiraan.
Tak jarang perayaan lebaran selalu meninggalkan kesan tersendiri bagi kita yang merayakannya. Juga meninggalkan kenangan yang mendalam dan kesan yang luar biasa.
Termasuk Lebaran Idul Fitri 1441 H yang jatuh pada tanggal 24 Mei 2020 ini. Bisa dikatakan suasana lebaran tahun ini memang luar biasa. Dikatakan luar biasa karena dilalui dalam kondisi pandemi Covid-19 yang telah mengubah banyak hal dalam hidup kita.
Tak seperti biasanya, shalat Id dilaksanakan oleh sebagian besar orang di rumah saja. Walaupun memang masih ada yang tetap menggelarnya secara berjamaah di masjid atau mushalla. Tapi tentunya dengan tetap berusaha mematuhi aturan terkait pandemi. Misalnya tetap melakukan physical distancing dan memakai masker.
Sekalipun demikian tentunya pilihan untuk melakukan shalat Idul Fitri di rumah, adalah pilihan yang paling bijak. Ditengah pandemi saat ini mau tak mau kita harus benar-benar peduli untuk menjaga diri dan keluarga, termasuk orang lain dari kemungkinan terpapar virus.
Demikian pula dengan tradisi bermaafan-maafan yang selama ini sudah begitu lekat dengan lebaran. Tidak afdal rasanya berlebaran Tanpa saling bermaafan.
Untuk lebaran kali ini, tradisi dalam berlebaran itu tidak lagi dapat dilakukan seperti biasanya. Keharusan menerapkan physical distancing membuat kita harus menerima saling bermaafan dengan cara yang berbeda.
Misalnya cukup dengan mengirimkan pesan dari kejauhan melalui media sosial. Jika sekiranya, bertemu pun dengan saudara atau tetangga di hari lebaran, cukup saling bermaaf-maafan tanpa harus berjabat tangan.
Saling kunjung mengunjungi sanak saudara dan teman serta kolega pu tentu sebaiknya ditiadakan pada lebaran kali ini. Kita harus cukup puas hanya berkunjung melalui media sosial. Toh rasanya itu dapat dimaklumi dan tidaklah akan mengurangi makna silaturahmi itu sendiri.
Semua hal tersebut adalah sebuah kewajaran di masa pandemi ini. Hal yang tidak biasa menjadi sesuatu yang mesti dianggap biasa. Kita juga harus men jadikan sebuah kebiasaan yang wajar untuk dilakukan, demi kebaikan dan keselamatan bersama tentunya selama masa pandemi ini.