RAMADAN Pilihan

Pengaruh Islam terhadap Lahirnya Lembaga Sosial Keagamaan dan Politik di Indonesia

29 Mei 2018   19:25 Diperbarui: 30 Mei 2018   05:57 2372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengaruh Islam terhadap Lahirnya Lembaga Sosial Keagamaan dan Politik di Indonesia
(sumber: nu.or.id)

Assalammulaikum warrahmatullah wa barakatuh.

Islam, agama yang dianut mayoritas warga negara Indonesia, tengah hangat-hangatnya diberitakan dan dibicarakan oleh masyarakat Indonesia, bahkan masyarakat dunia. Siapa tidak kenal Islamic State in Iraq and Syria (ISIS) yang dikenal sebagai organisasi teroris internasional.

Pun siapa masyarakat Indonesia yang tidak kenal dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) organisasi politik yang belum lama ini dilarang oleh pemerintah karena ingin mengubah ideologi Pancasila menjadi ideologi yang mereka inginkan.

Namun, ada pula organisasi Islam yang mendukung nasionalisme serta keutuhan NKRI, seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Front Pembela Islam (FPI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan lainnya.

Dalam sejarahnya, agama Islam sangat berpengaruh dalam pembentukan organisasi-organisasi keagamaan dan politik di Indonesia yang sangat membantu dalam proses kemerdekaan dan juga menjaga kemerdekaan dan keutuhan NKRI, tidak jarang juga, menjadi faktor munculnya organisasi yang mengancam keamanan NKRI.

Pada awalnya, saat zaman penjajahan Belanda, para pedagang -pedagang Islam yang berada di Indonesia membuat organisasi bernama Sarekat Islam (SI), pada mulanya organisasi ini hanya berfokus pada perdagangan namun lambat laun organisasi ini juga berfokus pada perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Lalu, setelah itu muncul organisasi Muhammadiyah, yang memandang banyak salah penafsiran tentang Al-Quran dan sunnah oleh muslim di Indonesia lalu ingin mengembalikkan ajaran-ajaran Islam yang lurus sesuai pandangan mereka. Organisasi ini juga ikut serta berjuang dalam pergerakkan kemerdekaan Indonesia. 

Setelah itu, lahir Nahdlatul Ulama, organisasi sosial keagamaan yang dipelopori oleh ulama-ulama dan kyai di Tanah Air. Bertujuan mengupayakan berlakunya ajaran Islam yang berhaluan Ahlussunnah wal Jamah (ASWAJA) dan penganut salah satu dari empat mazhab fiqh. Pada mulanya organisasi ini tidak berfokus pada politik, NU berfokus pada pemantapan paham keagamaannya karena pada saat itu sedang gencar-gencarnya penyebaran paham wahabi yang dianggap mengancam ahlussunah wal jamah.

NU berkembang pesat, dan menjadi salah satu organisasi Islam terbesar di Nusantara. Pada perkembangan selanjutnya, NU mengubah haluannya menjadi organisasi politik bergabung dengan Masyumi, lalu PPP, lalu sampai akhirnya menyatakan berdiri sebagai organisasi independen. Saat ini, NU dianggap sebagai mujtahid di Indonesia, fatwa-fatwanya (ijtihad) menjadi sumber hukum Islam ke-3 setelah Al-Quran dan Sunnah.

Selanjutnya, ada Masyumi, atau Majelis Syura Muslimin Indonesia, tahun 1943m menyatakan sebagai satu-satunya partai Islam untuk rakyat Indonesia. Berperan aktif dalam proses kemerdekaan dan politik setelah kemerdekaan, visi masyumi bahwa setiap umat Islam diwajibkan jihad fii sabilillah dalam berbagai bidang, termasuk bidang politik. Namun, Masyumi dibubarkan oleh Ir. Soekarno pada tahun 1960.

lalu, muncul Persatuan Islam (Persis), organisasi sosial pendidikan dan keagamaan, dengan tujuan mengembalikkan umat muslim pada Al-Quran dan Sunnahm menghidupkan ruh jihad, membasmi bidah, khurafat, dan takhayul, dan mendirikan pesantren-pesantren atau madrasah sebagai pusat pendidikan yang sesuai dengan Al-Qurn dan Sunnah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun