Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022
Rahasia Bugar Saat Ramadan dengan Sereh, Jahe, Lemon Plus Madu
Bermula kurang lebih setahun yang lalu, istri saya kerap mengeluhkan sering tidak enak badan. Kemudian juga haidnya tidak lancar, disertai nyeri teramat sangat ketika hari pertama haid.
Setelah tanya sana dan sini, akhirnya istri saya menemukan solusi herbal berupa meminum rebusan batang sereh, jahe, lemon dan madu. Tak butuh waktu lama untuk mengakui bahwa ramuan tersebut mampu melancarkan haidnya dan membuat tubuh serasa bugar.
"Yah, kamu juga harus minum, biar nggak gampang sakit, enak tidurnya," ucap istri saya waktu itu.
"Dih, aku kan enggak haid?" saya mencoba ngeles.
"Yeee, nggak cuman itu aja khasiatnya, cobain deh jangan ngeyel nih udah aku buatin!"
Entah faktor apa yang membuat saya nurut saja disuruh minum air rebusan itu tiap menjelang tidur malam. Tapi kemudian memang harus saya akui tidur saya bisa lebih nyenyak. Bahkan dengan rutinitas harian yang demikian melelahkan, saya merasa lebih bugar dan jarang merasakan sakit.
Para orang tua dulu menyebut tiap bahan tersebut akan memberi manfaat seperti baik untuk pencernaan, anti oksidan, menyegarkan nafas, meningkatkan imunitas dan sebagainya.
Maka ketika dunia mulai menghadapi pandemi virus corona, empon-empon yang termasuk jahe dan sereh ini pun ikut disebut-sebut sebagai bahan yang berkhasiat untuk meningkatkan imunitas tubuh.
"Nah, untung kita udah biasa minum rebusan jahe dan sereh," cetus istri saya.
So, tidak mengherankan jika dalam sebulan ini, daftar belanjaan kami selalu saja terselip jahe, sereh dan lemon dalam jumlah yang cukup. Untungnya bahan-bahan tersebut selalu tersedia di warung sayur langganan kami.
Bagaimanapun, bahan-bahan itu sudah kadung kami percayai sebagai 'persenjataan' yang mumpuni agar tidak gampang jatuh sakit.
Mulai Ramadan kali ini pun, kebiasaan minum rebusan batang sereh, jahe, lemon dan madu tetap kami lakukan usai shalat tarawih atau sebelum tidur. Sakit seringan apapun, jika datangnya pas puasa Ramadan, pasti bisa mengganggu dalam beribadah.
Belum lagi ditambah bayang-bayang pandemi yang mengerikan saat ini, jelas sekali tubuh kita benar-benar harus dijaga banget. Kan nggak lucu kalau terdengar bersin-bersin saja sudah dilaporkan tetangga ke ketua RT setempat.
Bagaimana cara membuatnya?
Tak butuh kerempongan dan keterampilan khusus untuk membuatnya. Bahkan akhir-akhir ini malah justru saya yang lebih sering ke dapur untuk membuat minuman tersebut. Istri saya tinggal menikmatinya.
"Nah, gitu dong, kayaknya lebih enak kalau dibikinin suami..." ucapnya.
Untuk dua porsi atau dua gelas, cukup ambil sebatang jahe ukuran sedang dan kupas hingga bersih. Lalu potong-potong jahe dalam ukuran kecil. Kemudian ambil kurang lebih 4-5 batang sereh yang masih segar. Potong-potong dengan ukuran kurang lebih 3 centi meter.
Kemudian ambil satu buah jeruk lemon, potong jadi dua dan peras airnya ke dalam rebusan jahe dan sereh. Tinggal tunggu kira-kira 15-20 menit untuk membuat minuman tersebut siap minum.
Jika sudah, siapkan dua gelas kosong. Masing-masing dituang madu sesuai selera. Kalau saya sih biasanya cukup satu sendok makan madu untuk satu gelasnya.
Nah, kini air rebusan batang sereh, jahe, lemon dan madu sudah siap dinikmati. Tapi karena ini minuman kesehatan, minumnya jangan kayak orang ngopi kali ya.
Tiap kali seruput lalu makan gorengan, ngobrol, ketawa-ketawa, ambil gorengan lagi baru nyruput lagi dan seterusnya. Nggak juga kayak gitu lah mas dan mbak. Kalau bisa sekali teguk habis segelas malah lebih baik.
Sama saja dengan yang di atas, hanya saja kita bisa tambahkan sedikit campuran teh. Ya, mungkin saja ada yang lidahnya kurang cocok atau lebih terbiasa ngeteh, maka campuran dengan air teh ini ternyata cukup nikmat di lidah lho.
Bedanya mereka tidak memakai lemon dan madu, cukup teh, sereh dan sepotong jahe. Tapi bagaimanapun minuman seperti ini sudah cukup mampu menghangatkan tubuh dan menjaga stamina.