Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022
Pekerja di Jakarta, Ramadan, dan Kesehatan Mental
Tak hanya di kepadatan kereta, di jalan raya pun demikian adanya. Masih banyak pengendara kendaraan bermotor yang saling potong di jalan.
Sembrono berkendara, dan tak jarang saling umpat tanpa pernah berkaca pada dirinya sendiri. Bahkan jalur transjakarta yang seharusnya steril, diserobot tiap hari oleh para pengendara yang kesabarannya setipis tisu.
Kemacetan tiap hari menjadi pemicu rentannya kesehatan mental. Perjalanan lama dan melelahkan dari rumah ke tempat kerja dan sebaliknya, dapat menyebabkan masalah kesehatan mental bagi pekerja di Jakarta.
Situasi di jalanan bisa saja meningkatkan risiko stres, depresi, kecemasan, hingga penurunan produktivitas kerja. Ditambah dengan segala permasalahan hidup seperti biaya hidup tinggi dan kebutuhan hidup yang menghantui.
Efeknya emosi menjadi tidak stabil, mudah marah, serta mudah tersinggung. Fisik yang lelah, memicu pada kesehatan mental yang rentan.
Terlebih ketika kita terjebak di perjalanan terlalu lama, ditambah dengan risiko akibat cuaca yang tak menentu belakangan ini, dari mulai hujan deras, panas terik, hingga banjir.
Bulan Ramadan semestinya bisa menjadi momen untuk mengendalikan diri dan menjaga kesehatan mental. Puasa akan membantu seseorang menjadi lebih tenang, sabar, berperilaku positif, dan lebih fokus.
Memang, bagi pekerja di Jakarta, bulan Ramadan layaknya bulan-bulan lainnya. Jalanan masih saja padat, demikian pula di transportasi massal saat jam-jam sibuk.
Oleh karena itu pengendalian diri dan benar-benar niat untuk berpuasa menjadi sangat penting agar dapat menuntaskan ujian ketika faktor-faktor eksternal mencoba mengusik mental kita.
Puasa tanpa kekhusyukan beribadah juga apalah gunanya. Maka serangkaian puasa dan ibadah wajib serta sunnah diharapkan mampu menyeimbangkan diri menjadi lebih terkendali dalam kesalehan.
Content Competition Selengkapnya
MYSTERY TOPIC
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025