Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022
Pekerja di Jakarta, Ramadan, dan Kesehatan Mental
Menjaga kestabilan emosi dan menumbuhkan empati menjadi kunci bagaimana puasa Ramadan dapat membantu memperbaiki kesehatan mental kita.
Puasa mengajarkan kita merasakan bagaimana rasanya seharian menahan lapar dan haus. Hal inilah yang akan mendorong empati keluar dari diri kita, ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang yang kurang beruntung.
Empati akan menjadikan kita lebih peduli terhadap sesama. Rasa egois pun setidaknya bakal berkurang.
Saat berada di tengah kepadatan penumpang KRL, sedikit desakan, dorongan, bahkan injakan, dapat menyulut emosi seseorang. Demikian pula di jalan raya, sebuah manuver menyalip terkadang membuat orang nyaris naik pitam.
Maka, di bulan suci ini, jika kita niatkan berpuasa dengan sebenar-benarnya, setidaknya umpatan kasar akan terganti dengan istighfar dari lisan yang terjaga.
Ramadan, seharusnya menjadi kampus sekaligus arena untuk mengasah kepedulian dan kesabaran kita. Ketika empati mulai tumbuh, dan emosi mulai dapat dikendalikan, di situlah kita akan memetik hasilnya.
Content Competition Selengkapnya
MYSTERY TOPIC
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025