Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Guru

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Maafkanlah Orang Lain, maka Engkau akan Dimaafkan

29 April 2023   05:51 Diperbarui: 29 April 2023   05:55 1737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi kawan-kawan pembaca Kompasiana. Selamat bertemu kembali dengan Omjay guru blogger Indonesia. Hari ini, admin kompasiana meminta Omjay dan penulis Kompasiana lainnya menulis tentang memaafkan orang lain. Sebuah tema yang sangat tepat di saat usai lebaran idul Fitri.

Dokpri 
Dokpri 

Maafkanlah orang lain, maka engkau akan dimaafkan. Begitulah seorang kawan menyampaikan nasehat kepada Omjay. Saat itu Omjay sedang jengkel dan ingin marah. Sebab ada tetangga rumah yang bikin Omjay dan istri jengkel.

Ceritanya begini. 

Suatu hari pak RT bertemu dengan Omjay di jalan. Saat itu Omjay habis sholat ashar berjamaah di musholla Al Hamzah Jatibening indah pondok gede Bekasi.

Pak RT meminta Omjay untuk datang ke rumah beliau dan Omjay penuhi undangannya setelah berganti pakaian.

Saat itu, pak RT bercerita kalau ada tetangga belakang rumah yang lapor ke pak RT. Katanya, rumahnya bocor akibat pembangunan dan renovasi rumah yang dilakukan oleh para tukang  yang bekerja di rumah Omjay.

Tentu saja Omjay kaget. Sebab selama ini semua tukang tidak ada yang menginjak genteng rumahnya dan sangat hati-hatilah dalam mengerjakan renovasi rumah.

Akhirnya, Omjay temui tetangga Omjay tersebut bersama istri dan pak RT serta tukang yang mengerjakannya yaitu mang Oleh. Kami ingin hidup bertetangga rukun dan damai. Sebab tetangga adalah saudara yang paling dekat. Apalagi saat itu bulan Ramadhan, kita harus menjaga diri dari nafsu amarah.

Alhamdulillah kedatangan kami ke rumah tetangga disambut dengan baik. Omjay menyampaikan permohonan maaf bila akibat merenovasi rumah, genteng rumah atau talang tetangga menjadi ada yang bocor.

Kemudian mang Oleh menjelaskan, bahwa tim tukangnya tidak ada yang menginjak genteng rumah tetangga. Beliau mengatakan bahwa genteng atau talang rumah tetangga memang sudah lapuk dan harus diganti. Jadi bukan akibat pembangunan.

Adanya hujan besar selama bulan Ramadhan, membuat talang itu menjadi bocor dan bukan akibat dari pembangunan yang kami lakukan. Begitulah mang Oleh menjelaskan dengan panjang lebar. Tukang beliau tak ada yang berani menginjak talang rumah tetangga.

Namun, tetangga rumah itu tetap saja kekeuh. Beliau mengatakan bahwa bocor rumahnya akibat adanya pembangunan dan renovasi rumah Omjay. Omjay dan istri menyimak dengan baik apa yang disampaikan tetangga.

Terjadi obrolan yang cukup panjang. Akhirnya istri Omjay memberikan donasi sebesar satu juta rupiah sebagai rasa empati dan membantu tetangga memperbaiki talang rumahnya yang bocor. Kami saling bersalaman dan masalah clear disaksikan bapak ketua RT.

Dari kejadian itu, Omjay mengambil hikmahnya. Kita memang harus saling memaafkan dan mendengarkan keluhan orang lain. Kalau kita ngotot dan mau menang sendiri, akibatnya malah menjadi tidak baik.

Memang tidak mudah untuk memaafkan kesalahan orang lain. Namun, bisa kita lakukan asalkan tidak timbul dendam dan dengki dalam hati. Kita harus bisa menghilangkan penyakit hati dalam diri kita sendiri. Seperti sifat iri, dengki, sombong dan sifat negatif lainnya.

Saling memaafkan setelah bulan Ramadhan memang dianjurkan dalam ajaran agama Islam. Bahkan sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Kita dianjurkan untuk meminta maaf kepada orang lain. Dengan begitu, puasa yang dijalankan satu bulan lamanya mendapatkan ridho dari Allah SWT.

Semoga di bulan Syawal ini kita semua bisa saling bermaafan dan kita maafkan kesalahan orang lain. Nah, begitu juga dengan kesalahan kita. Barangkali ada kesalahan yang tak disengaja menyakiti hati orang lain.

Demikianlah kisah Omjay kali ini dengan tema memaafkan orang lain. Semoga kita selalu hidup damai dan rukun dengan tetangga sampai ajal menjemput. Selamat hari raya idul Fitri. Mohon maaf lahir dan batin.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam blogger persahabatan

Omjay

Guru blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Omjay/dokpri 
Omjay/dokpri 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun