W. Bintang
W. Bintang Freelancer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Benarkah 6 Hal Berikut Membatalkan Puasa?

13 April 2021   13:23 Diperbarui: 13 April 2021   16:45 3912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Benarkah 6 Hal Berikut Membatalkan Puasa?
Puasa tidak hanya soalan menghindari makan dan minum, namun juga bergunjing (Robin Higgins/Pixabay)

(Tidak sengaja) mengonsumsi makanan selagi puasa (SDI Productions/Getty Images)
(Tidak sengaja) mengonsumsi makanan selagi puasa (SDI Productions/Getty Images)

Jika Anda benar-benar lupa bahwa Anda sedang berpuasa dan makan sesuatu, puasa Anda masih dianggap sah selama Anda berhenti begitu Anda menyadarinya.

Namun, jika Anda tidak sengaja mengonsumsi sesuatu dalam keadaan yang sebenarnya bisa dihindari, misalnya saat berwudhu sebelum shalat, maka puasa Anda menjadi batal.

Salah satu dari delapan langkah berwudhu termasuk berkumur, dan tanpa sengaja menelan air selama langkah ini akan membatalkan puasa Anda.

Hassan menjelaskan: "Ketika Anda melakukan wudhu sambil berpuasa, Anda sebenarnya dianjurkan untuk menghindari berkumur. Anda hanya harus mengguyur mulut dan langsung meludahkannya."

'Anda tidak bisa menggunakan obat selagi puasa'

Telah ada panduan yang menjelaskan bahwa penggunaan obat tertentu, seperti obat tetes mata, tetes telinga, suntikan dan infus uretra adalah di antara obat-obatan yang tidak membatalkan puasa.

Namun, menelan obat akan membatalkan puasa, dan harus diminum sebelum atau sesudah puasa.

Hassan berkata: "Pertama, jika Anda memiliki kondisi medis, hal pertama yang harus ditanyakan adalah apakah saya harus berpuasa?

"Yang jelas dalam Alquran adalah bahwa Anda harus selalu mengikuti nasihat dari ahli-tenaga kesehatan."

'Anda harus berpuasa, apapun yang terjadi"

Dalam Islam, puasa dianggap wajib hanya bagi mereka yang sehat secara medis dan telah mencapai usia kematangan, yaitu biasanya sekitar 15 tahun.

Mereka yang tidak termasuk antara lain, anak kecil, mereka yang sakit (fisik atau mental), lemah, bepergian, hamil atau menyusui.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun