Wiwik Agustina
Wiwik Agustina Lainnya

Hi, welcome to my universe! Exploring self-development and social issues, from science to digital marketing. Believing that thoughts shape actions, I strive to inspire positive change through impactful narratives.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

THR Cair vs Kelas Menengah, Kenapa Cepat Habis?

19 Maret 2025   16:45 Diperbarui: 20 Maret 2025   07:40 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
THR Cair vs Kelas Menengah, Kenapa Cepat Habis?
Ilustrasi THR Cair (Source: Freepik/jcomp)

Sebagai kelompok menengah ke bawah, kita memasuki masa bertahan atau survival mode. Namun, yang lebih penting dari itu adalah bagaimana kita mengambil pengertian dari kejadian yang terjadi.

Misalnya, hari ini kita perlu memikirkan budaya membeli pakaian baru, memberikan 'angpao', melakukan rekreasi yang menguras keuangan saat lebaran. Menormalisasi membatasi spending hari ini dengan bijak mengatur pengeluaran tanpa kuatir akan tekanan sosial adalah hal yang perlu dilakukan.

Kita perlu mengadaptasi konsep penyelamatan diri di pesawat, dimana kita perlu make sure atau memastikan diri 'selamat' terlebih dahulu sebelum memberikan bantuan kepada lainnya. Hal termudah yang bisa dilakukan adalah MULAI BERHITUNG.

Memperhitungkan financial power diri sendiri atau keluarga minimal enam bulan kedepan, bahkan semakin kuat power yang kita miliki akan semakin membantu kita untuk membuat keputusan finansial dalam membantu mereka yang lemah.

"Jika Anda meyakini dan menguji diri bahwa hati, pikiran, dan perbuatan Anda bisa dipertanggungjawabkan dalam kebenaran dan kebaikan untuk membantu mereka yang lemah dan membuat hidup mereka lebih produktif, jadilah orang kaya, berusahalah sekeras mungkin menjadi orang kaya. Karena sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain."

Baca juga: Normalisasi Say "No" Biar Bukber Gak Bikin Boncos

2. Pola pikir jika THR adalah uang tambahan

"Apa definisi 'kaya' bagi Anda? Bagi saya, kaya adalah mengerti makna cukup sehingga saya bisa menggunakan untuk hal yang lebih produktif secara jangka panjang."

Kecenderungan menganggap THR atau bonus lainnya sebagai uang tambahan untuk expenses atau pengeluaran adalah perangkap selanjutnya sehingga kita berhak untuk meningkatkan gaya hidup dan bersenang-senang karena 'uang tambahan' tersebut.

Bagaimana jika kita berpikir bahwa itu bukan uang tambahan untuk dihabiskan namun sebagai modal untuk diakumulasi dan ditingkatkan nilainya? Bagaimana kita memandang sesuatu menentukan tindakan dan keputusan yang kita ambil.

Akan sangat dipahami jika kita menggunakan THR dengan alasan ekonomi sedang tidak baik, namun bagaimana jika kita sudah mempersiapkan kemungkinan buruk yang terjadi dalam bentuk DANA DARURAT.

Mendengar kata 'dana darurat' mungkin kita akan terus mencari alasan seputar gaji tidak cukup, kebutuhan kurang, dan lainnya. Namun, bagaimana jika kita menyadari dan mengambil langkah konkrit untuk memulai membangun kebiasaan menyediakan dana darurat mulai dari dari nominal kecil, yaitu 100.000/bulan atau 3.500/hari?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

21 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG

Mudik Hijau untuk Kurangi Jejak Karbon

blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 19 
22 Mar 2025

Fiksi Cerpen
Ramadan dan Keluarga

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 20
23 Mar 2025

MYSTERY TOPIC

Mystery Topic 5

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 21
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun