Wiwik Agustina
Wiwik Agustina Lainnya

Hi, welcome to my universe! Exploring self-development and social issues, from science to digital marketing. Believing that thoughts shape actions, I strive to inspire positive change through impactful narratives.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

THR Cair vs Kelas Menengah, Kenapa Cepat Habis?

19 Maret 2025   16:45 Diperbarui: 20 Maret 2025   07:40 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
THR Cair vs Kelas Menengah, Kenapa Cepat Habis?
Ilustrasi THR Cair (Source: Freepik/jcomp)

Hal terpenting dalam membangun financial power adalah membangun kebiasaan dan pikiran kaya, bukan miskin. Apa definisi 'kaya' bagi Anda? Bagi saya, kaya adalah mengerti makna cukup sehingga saya bisa menggunakan untuk hal yang lebih produktif secara jangka panjang. Kuncinya adalah produktif. Saya tidak perlu memiliki gadget mahal, sering makan di luar, atau liburan ke luar negeri, selama itu tidak menambahkan value produktif.

3. Konsep rezeki sudah diatur

"Pertempuran dapat dimenangkan dengan perencanaan dan strategi." - Sun Tzu.

Setiap hari kita perlu mengambil sebuah keputusan dalam hidup, entah itu keputusan yang mudah atau sulit, seperti bangun jam berapa, makan apa hari ini, berangkat kerja naik apa, dan lainnya. Setiap hari kita mengambil keputusan.

Sama halnya dengan keputusan-keputusan yang kita ambil setiap hari, tanpa kita sadari dengan mengambil keputusan kita sedang membangun sebuah strategi, demikian pula dengan keuangan.

Untuk memang dalam hal keuangan, kita membutuhkan perencanaan dan strategi. Pertanyaannya, apakah kita memiliki tujuan untuk menang? Jika menentukan tujuan keuangan saja kita tidak punya, lantas bagaimana bisa menyusun rencana dan strategi?

Salah satu konsep yang bagi saya sering disalah artikan adalah rezeki sudah ada yang mengatur. Karena sudah ada 'pengatur', alhasil banyak orang tidak berusaha untuk menjemput rezekinya.

Bagi saya, rezeki hanya diberikan kepada mereka yang layak. Apa layak disini diartikan dengan kerja keras? salah satunya, namun kerja keras saja tidak cukup untuk memenangkan 'rezeki', namun strategi.

Apa itu strategi? strategi adalah rencana jangka panjang, dari awal sampai akhir, yang dibuat untuk mencapai tujuan tertentu dengan langkah perencanaan, tindakan, dan mengambil keputusan yang dilakukan secara berkelanjutan. Ingat, berkelanjutan!

Rezeki memang sudah diatur, bahwa mereka yang bisa mengatur strategi dengan lebih baik selalu mendapatkan porsi lebih besar dibandingkan yang menunggu rezeki itu datang dengan sendirinya.

Itu adalah konsep yang bisa kita aplikasikan dalam hidup agar tidak terperangkap dalam jebakan pola pikir kita yang selama ini kita normalisasi sebagai sesuatu yang benar. Lantas, hal praktis apa yang bisa kita lakukan?

Baca juga: Buku Ray Dalio, Belajar Sejarah agar Bertahan di Masa Perubahan 2030

Cara Bijak Mengelola THR

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

21 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG

Mudik Hijau untuk Kurangi Jejak Karbon

blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 19 
22 Mar 2025

Fiksi Cerpen
Ramadan dan Keluarga

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 20
23 Mar 2025

MYSTERY TOPIC

Mystery Topic 5

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 21
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun