Wiwin Zein
Wiwin Zein Freelancer

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Ibadah Puasa dan Kejujuran

28 April 2021   19:44 Diperbarui: 28 April 2021   19:44 949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibadah Puasa dan Kejujuran
Ilustrasi koruptor yang ditangkap (kompas.com)

Ibadah puasa mengajarkan banyak hal kepada orang yang menjalankannya. Salah satunya, ibadah puasa mengajarkan kejujuran.

Selama seharian orang yang menjalankan ibadah puasa harus bisa menahan diri dari  makan, minum, dan hal lainnya yang membatalkan puasa. Bisa atau tidaknya seseorang menahan makan, minum, dan hal lainnya yang membatalkan puasa tergantung seberapa kuat kemampuan mengendalikan diri orang itu.

Orang yang menjalankan ibadah puasa, sesungguhnya bisa saja makan dan minum secara diam-diam atau sembunyi-sembunyi. Hal itu sangat mudah dilakukan kapan dan di mana saja.

Orang yang menjalankan ibadah puasa bisa makan atau minum di kamar sendiri misalnya. Mereka bisa juga makan atau minum di tempat lainnya yang tersembunyi dan tidak diketahui oleh orang lain. 

Akan tetapi orang yang menjalankan ibadah puasa tidak mau melakukannya. Sebab ia tahu bahwa wala pun tidak ada orang yang melihatnya, tapi ada Tuhan Yang Maha Melihat dan Maha Tahu. Orang lain mungkin tidak melihat dan tidak tahu, tapi Tuhan pasti melihat dan pasti tahu.

Ini adalah ajaran kejujuran dari ibadah puasa. Orang yang menjalankan ibadah puasa dididik dan dilatih untuk tetap dan senantiasa memiliki sifat jujur. Sifat jujur ini harus ada dalam diri orang yang menjalankan ibadah puasa tidak hanya ketika menjalankan ibadah puasa saja, tapi juga setelah tidak menjalankan ibadah puasa.

Justeru setelah selama sebulan penuh di bulan Ramadan orang yang menjalankan ibadah puasa dididik dan dilatih untuk jujur, diharapkan bisa mengimplementasikan nilai-nilai kejujurannya itu di luar bulan Ramadan. Itu merupakan ujian kejujuran yang sesungguhnya.

Oleh karena itu Orang yang menjalankan ibadah puasa dengan benar, nilai-nilai  kejujuran akan tertanam kuat dalam dirinya. Nilai-nilai kejujuran akan senantiasa ada dan "bekerja" dalam situasi apa pun.

Mereka, orang yang menjalankan ibadah puasa dengan benar tidak akan berani melakukan perbuatan yang jahat/buruk dalam situasi "sunyi" sekali pun. Mereka yakin bahwa walau pun tidak ada orang lain yang mengetahui perbuatannya, tapi ada Tuhan Yang Maha Mengetahui dan Maha Melihat.   

Kejujuran adalah salah satu problem dalam kehidupan kita saat ini. Kejujuran telah menjadi barang langka dan hilang dari dalam diri banyak orang.  

Para pejabat misalnya. Saat ini banyak pejabat telah kehilangan kejujurannya, sehingga mereka tidak lagi memiliki rasa malu menyalahgunakan jabatannya untuk mencuri uang negara atau uang rakyat. Mereka melakukan korupsi secara sistematis dan beramai-ramai.

Uang yang seharusnya digunakan untuk kepentingan negara atau rakyat, malah mereka korupsi masuk kantong sendiri. Padahal gaji dan penghasilan yang mereka terima sudah cukup besar, cukup membuat air liur rakyat kecil meleleh.

Itulah salah satu alasan mengapa di negeri kita ini berdiri KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Sungguh sudah terlalu banyak para pejabat yang kehilangan kejujurannya dengan melakukan tindak pidana korupsi.

KPK telah membuktikan bahwa para pejabat yang kehilangan kejujurannya dengan melakukan tindak pidana korupsi ternyata tidak sedikit. Ini bisa dilihat dari banyaknya pejabat yang ditangkap KPK dan terbukti di pengadilan secara sah dan meyakinkan melakukan  korupsi.

Para pejabat yang melakukan korupsi pun sudah tidak lagi mengenal "kasta". Mulai dari pejabat tinggi sampai pejabat rendahan, mulai dari menteri sampai kepala desa melakukannya. 

KPK dalam hal ini tidak hanya bekerja menangkap para pejabat yang telah kehilangan kejujurannya, tapi juga bekerja dengan melakukan upaya pencegahan, salah satunya dengan memberi edukasi kepada masyarakat. Adanya tagline KPK "Berani jujur, Hebat!" adalah salah satu buktinya.

Jujur atau kejujuran merupakan sebuah karakter yang sangat terpuji dan disukai oleh siapa saja dan di mana saja. Tak heran jika ada peribahasa yang menyebutkan bahwa "kejujuran adalah mata uang yang berlaku di mana-mana".

Jujur atau kejujuran juga bisa menjadi salah satu indikator bagi seseorang disebut sebagai "orang baik" atau "orang tidak baik". Kalau seseorang memilki sifat jujur, maka orang itu disebut sebagai "orang baik". Sebaliknya jika seseorang tidak memilki sifat jujur, maka bisa jadi orang itu akan disebut sebagai "orang tidak baik".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun