Wiwin Zein
Wiwin Zein Freelancer

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Nuzulul Qur'an, Tradisi Peringatan Peristiwa Diturunkannya Al-Qur'an

16 April 2022   10:51 Diperbarui: 16 April 2022   10:53 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nuzulul Qur'an, Tradisi Peringatan Peristiwa Diturunkannya Al-Qur'an
Ilustrasi Nuzulul Qur'an (Sumber : aceh.tribunnews.com)

Al-Qur'an sebagai kalamullah, yang merupakan kitab suci umat Islam diturunkan kepada Rasulullah saw tidak sekaligus dalam satu waktu. Al-Qur'an diturunkan secara bertahap dan dalam jangka waktu yang cukup panjang, yakni 22 tahun 2 bulan 22 hari.

Menurut pendapat dari jumhur (mayoritas) para ulama termasuk di Indonesia, ayat Al-Qur'an yang pertama kali diturunkan adalah Surat Al-'Alaq ayat 1-5. Peristiwa itu terjadi ketika Rasulullah saw sedang berkhalwat/ber-tahannuts (menyendiri/melakukan kontemplasi) di Gua Hira yang berada di atas Jabal Nur di Kota Mekkah.

Namun ada tiga pendapat lain yang berbeda. Ada sebagian ulama yang menyebut bahwa ayat Al-Qur'an yang pertama kali diturunkan adalah Surat Al-Mudatstsir.

Ada juga sebagian ulama yang berpendapat bahwa ayat Al-Qur'an yang pertama kali diturunkan adalah Surat Al-Fatihah. Selain itu ada juga sebagian ulama yang berpandangan bahwa ayat Al-Qur'an yang pertama kali diturunkan adalah bismillahirrahmanirrahim.  

Adanya perbedaan pendapat mengenai ayat Al-Qur'an yang pertama kali diturunkan merupakan hal yang wajar, mengingat tidak ada keterangan yang pasti tentang ayat yang pertama kali diturunkan itu.

Al-Qur'an yang pertama kali diturunkan tersebut terjadi di malam lailatul qadar (malam kemuliaan) dan di malam lailatul mubarokah (malam yang diberkati). Hal itu diyakini oleh jumhur (mayoritas) para ulama terjadi pada tanggal 17 Ramadan tahun 610 M.

Di Indonesia sendiri, peristiwa diturunkannya Al-Qur'an untuk pertama kali biasa diperingati dan sudah menjadi tradisi dari tahun ke tahun sejak lama. Tradisi peringatan peristiwa diturunkannya Al-Qur'an itu biasa disebut sebagai Nuzulul Qur'an.

Kegiatan peringatan Nuzulul Qur'an biasa dirayakan di masjid-masjid atau tempat pengajian. Dimulai dari masjid negara sampai masjid yang ada di desa-desa atau bahkan masjid yang ada di kampung-kampung.

Dalam kegiatan tersebut pada umumnya diisi dengan ceramah-ceramah mengenai historis diturunkannya Al-Qur'an, hikmah diturunkannya Al-Qur'an, atau mengupas tentang ayat-ayat Al-Qur'an. Tentu saja Surat Al-'Alaq ayat 1-5 hampir selalu disampaikan dan menjadi bahan pembahasan.

Namun di beberapa daerah, ada semacam "ritual" khusus ketika melakukan peringatan Nuzulul Qur'an. Di Kesultanan Yogyakarta misalnya, ada tradisi yang disebut "selikuran".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun