Akhir Fahruddin
Akhir Fahruddin Perawat

Live in Saudi Arabia 🇸🇦

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Meningkatkan 3 Imunitas Diri di Ramadan 2020

27 April 2020   16:00 Diperbarui: 27 April 2020   16:03 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meningkatkan 3 Imunitas Diri di Ramadan 2020
Pesan Ramadan 2020 | Foto : Dokpri

Imunitas kedua yaitu merasakan kebersamaan dengan Allah SWT (ma'iyatullah). Cara ini bisa kita lakukan dengan melaksanakan ibadah selain berpuasa di bulan Ramadan seperti shodaqoh dan saling membantu antar sesama. Tanpa kita sadari, ketika kita berpuasa, maka kita dilatih untuk merasakan bagaimana kehidupan kaum faqir yang setiap hari kelaparan dan berusaha mencari sesuap nasi untuk diri dan keluarga.

Ada pelajaran, bahwa kesenangan yang melekat pada kita saat ini bukan sesuatu yang absolut, ada kehidupan lain yang menjadi tanggung jawab kita di dunia. Ketika kita menolong mereka maka secara otomatis Allah SWT akan menolong kita. Harta yang kita keluarkan untuk menolong sesama tidak akan berkurang melainkan bertambah berkat pertolongan Allah SWT.  

Imunitas ketiga yaitu perbaikan akhlak. Cara ini kita lakukan dengan meningkatkan interaksi yang baik antar sesama. Interaksi dapat kita tunjukkan dengan mengedepankan akhak yang baik terhadap manusia. Kita diajarkan oleh bulan Ramadan untuk jujur meskipun peluang untuk bisa makan dan minum tanpa diketahui manusia bisa kita lakukan. Setidaknya ada 5 akhlak yang bisa kita warisi dari Ramadan kali ini dan menjadi harapan untuk bisa dibumikan pasca Ramadan yaitu sabar, jujur, taat aturan dan gemar introspeksi diri.

Harapan selama dan pasca Ramadan

Dengan mengetahui dan melaksanakan imunitas diatas, maka setidaknya kita bisa berbenah untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Takwa dalam artian melaksanakan segala yang ma'ruf dan menghindari segala yang munkar dengan tetap melakukan ekternalisasi nilai-nilai ibadah diluar masa ibadah.

Ketika kita puasa dengan menahan lapar dan dahaga dari terbit fajar sampai terbenam matahari maka diluar itu kita harus mampu merasakan bahwa kelaparan, ketiadaan dan kehausan merupakan keseharian yang dirasakan para fakir dan miskin. Ini bisa menjadi teladan diri untuk mau dan mampu menerapkan nilai tolong menolong, memberi makan pada yang lapar juga menginfaqkan sebagian harta yang kita miliki untuk kemaslahatan.

Semoga imunitas diri bisa kita laksanakan tidak hanya selama Ramadan tetapi juga setelah kita keluar dari tarbiyah Ramadan itu sendiri. Madrasah Ramadan memang setiap tahun kita laksanakan namun belum tentu membuat kita lulus dengan predikat yang memuaskan. Biarkan Allah SWT yang menilai segala prilaku yang kita lakukan selama dan pasca Ramadan, mudah-mudahan harapan menjadi insan yang berkemajuan dapat kita raih sebagai perwujudan hablum minallah dan hablum minannas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun