Meningkatkan 3 Imunitas Diri di Ramadan 2020
Imunitas kedua yaitu merasakan kebersamaan dengan Allah SWT (ma'iyatullah). Cara ini bisa kita lakukan dengan melaksanakan ibadah selain berpuasa di bulan Ramadan seperti shodaqoh dan saling membantu antar sesama. Tanpa kita sadari, ketika kita berpuasa, maka kita dilatih untuk merasakan bagaimana kehidupan kaum faqir yang setiap hari kelaparan dan berusaha mencari sesuap nasi untuk diri dan keluarga.
Ada pelajaran, bahwa kesenangan yang melekat pada kita saat ini bukan sesuatu yang absolut, ada kehidupan lain yang menjadi tanggung jawab kita di dunia. Ketika kita menolong mereka maka secara otomatis Allah SWT akan menolong kita. Harta yang kita keluarkan untuk menolong sesama tidak akan berkurang melainkan bertambah berkat pertolongan Allah SWT. Â
Imunitas ketiga yaitu perbaikan akhlak. Cara ini kita lakukan dengan meningkatkan interaksi yang baik antar sesama. Interaksi dapat kita tunjukkan dengan mengedepankan akhak yang baik terhadap manusia. Kita diajarkan oleh bulan Ramadan untuk jujur meskipun peluang untuk bisa makan dan minum tanpa diketahui manusia bisa kita lakukan. Setidaknya ada 5 akhlak yang bisa kita warisi dari Ramadan kali ini dan menjadi harapan untuk bisa dibumikan pasca Ramadan yaitu sabar, jujur, taat aturan dan gemar introspeksi diri.
Harapan selama dan pasca Ramadan
Dengan mengetahui dan melaksanakan imunitas diatas, maka setidaknya kita bisa berbenah untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Takwa dalam artian melaksanakan segala yang ma'ruf dan menghindari segala yang munkar dengan tetap melakukan ekternalisasi nilai-nilai ibadah diluar masa ibadah.
Ketika kita puasa dengan menahan lapar dan dahaga dari terbit fajar sampai terbenam matahari maka diluar itu kita harus mampu merasakan bahwa kelaparan, ketiadaan dan kehausan merupakan keseharian yang dirasakan para fakir dan miskin. Ini bisa menjadi teladan diri untuk mau dan mampu menerapkan nilai tolong menolong, memberi makan pada yang lapar juga menginfaqkan sebagian harta yang kita miliki untuk kemaslahatan.
Semoga imunitas diri bisa kita laksanakan tidak hanya selama Ramadan tetapi juga setelah kita keluar dari tarbiyah Ramadan itu sendiri. Madrasah Ramadan memang setiap tahun kita laksanakan namun belum tentu membuat kita lulus dengan predikat yang memuaskan. Biarkan Allah SWT yang menilai segala prilaku yang kita lakukan selama dan pasca Ramadan, mudah-mudahan harapan menjadi insan yang berkemajuan dapat kita raih sebagai perwujudan hablum minallah dan hablum minannas.