Agus Sutisna
Agus Sutisna Dosen

Dosen | Pegiat Sosial | Menulis berharap ridho Allah dan manfaat bagi sesama I Nominee Kompasiana Award 2024 - Best in Opinion

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Memahami Syariat dan Fiqih Puasa (2): Rukun, Pembatal dan Adab Puasa

6 Maret 2024   13:15 Diperbarui: 12 Maret 2024   14:03 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memahami Syariat dan Fiqih Puasa (2): Rukun, Pembatal dan Adab Puasa
www.kompastv.com

Keenam, membaca, memahami dan mentadaburi (merenungkan) Al Quran. Bulan Ramadan adalah bulan dimana Al Quran untuk pertama kalinya diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. (InsyaAllah akan diulas dalam artikel tersendiri bertema Nuzulul Qur'an.) Terkait adab puasa ini, Rasulullah bersabda :

"Barang siapa membaca satu huruf al-Qur'an, maka baginya satu kebaikan, setiap satu kebaikan dilipatgandakan hingga sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan Alif Laam Miim satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu hu-ruf, dan Miim satu huruf." (HR. Imam Bukhori dan Imam Muslim).

Ketujuh, adab puasa yang terakhir sebagai penyempurna ibadah-ibadah di bulan berkah Ramadan adalah memperbanyak berdoa kepada Allah SWT dalam berbagai kesempatan terutama setiap ba'da Sholat. Terkait hal ini Rasulullah bersabda: "Tiga do'a yang tidak tertolak, yakni do'a orang tua, do'a orang yang puasa dan do'a orang musafir."

Wallahu'alam bi Showab. Semoga manfaat.

Dan jika berkenan, sila dikunjungi artikel Bagian 1: https://www.kompasiana.com/www.tisna_1965.com/65e687f814709352397f5583/memahami-syariat-dan-fiqih-puasa-sebelum-ramadan-tiba-bagian-1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun