Agus Sutisna
Agus Sutisna Dosen

Dosen | Pegiat Sosial | Menulis berharap ridho Allah dan manfaat bagi sesama.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Memahami Syariat dan Fiqih Puasa (3-Habis): Keutamaan Ramadhan dan Hikmah Puasa

11 Maret 2024   19:26 Diperbarui: 11 Maret 2024   19:31 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memahami Syariat dan Fiqih Puasa (3-Habis): Keutamaan Ramadhan dan Hikmah Puasa
www.detik.com

Keutamaan ketiga yang terdapat hanya pada bulan Ramadhan adalah adanya peristiwa Laylatul Qodar. Di dalam Al Quran Surat Al Qodr, Allah SWT menguraikan intisari Laylatul Qodar sebagai berikut:

"Sungguh Kami telah menurunkan Al-Qur'an pada Laylatul Qodr. Dan tahukah engkau apa lailatul qodr itu? Lailatul qodr adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Turun para malaikat dan Jibril pada malam itu dengan izin Rabb mereka untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh dengan keselamatan sampai terbit fajar." 

Para Ulama menjelaskan bahwa Laylatul Qodar merupakan malam yang penuh berkah (jiyadatul khoir), ketenangan dan keselamatan. Amal salih, apapun bentuknya, yang dilakukan tepat pada malam Laylatul Qodar lebih baik dari amal shalih yang dilakukan selama 1000 bulan (sekitar 83 tahun 4 bulan) tanpa laylatul qodar.

Pada peristiwa Laylatul Qodar itu pula, para Malaikat dalam jumlah yang tidak terhingga turun ke bumi dan mendoakan keselamatan bagi orang-orang yang sedang beribadah. Mereka turun bersama turunnya berkah dan rahmat (kasih sayang) Allah SWT. Di dalam tafsirnya, Ibnu Katsir menjelaskan, "Banyaknya malaikat yang turun di malam tersebut karena keberkahannya yang melimpah, dan malaikat turun bersama dengan turunnya berkah dan rahmat."

Lantas kapan Laylatul Qodar terjadi di bulan Ramadan? Sabda Rasulullah SAW: "Carilah lailatul qodr pada sepuluh malam terakhir Ramadhan." (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim).  Ulasan lebih detail mengenai peristiwa Nuzulul Quran dan Laylatul Qodar ini masing-masing InsyaAllah bisa dibaca pada artikel terpisah nanti.

 Beberapa Hikmah Puasa 

Selain bulan Ramadannya sebagai bulan yang penuh ampunan, bulan dimana Al Quran diturunkan, dan Laylatul Qodar terjadi setiap tahun. Puasa yang dilakukan pada bulan Ramadan ini juga mengandung banyak hikmah, baik secara individual maupun sosial kehidupan seorang Muslim/Muslimah. Beberapa hikmah itu antara lain berikut ini.  

Pertama, melatih atau membiasakan praktik totalitas penghambaan dan ketaatan kepada Allah SWT. Karena dalam puasa, seorang Muslim/Muslimah bahkan dengan tulus meninggalkan sesuatu (karena diharamkan) yang dalam keadaan biasa di luar ibadah puasa adalah halal, seperti makan dan minum atau menggauli istri/suami.

Kedua, meningkatkan kesadaran dan kesyukuran kepada Allah SWT. Hal ini dimungkinkan karena dengan menahan diri dari rasa lapar dan haus seorang Muslim/Muslimah bisa merasakan bertapa pedihnya orang-orang yang secara sosial-ekonomi jauh dari kecukupan makan dan minum. Kesadaran ini akan mendorongnya untuk meningkatkan rasa syukur baik dengan cara mengartikulasikannya secara bathiniyah dalam relasi ibadah personal, maupun dengan cara mengekspresikan empati sosialnya seperti menolong sesama.

Ketiga, mengendalikan syahwat alamiah biologis. Puasa yang dilakukan seseorang merupakan salah satu cara efektif untuk meredam atau mengendalikan birahi/syahwat yang secara alamiah ada pada setiap orang dewasa.

Sebagaimana diriwayatkan di dalam Hadits Imam Bukhari dan Imam Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda,  "Wahai para pemuda, barang siapa di antara kalian yang sudah mampu menikah segeralah menikah karena pernikahan akan lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu menikah maka hendaklah dia berpuasa, karena hal itu adalah benteng baginya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun