Agus Sutisna
Agus Sutisna Dosen

Dosen | Pegiat Sosial | Menulis berharap ridho Allah dan manfaat bagi sesama.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Memahami Syariat dan Fiqih Puasa (3-Habis): Keutamaan Ramadhan dan Hikmah Puasa

11 Maret 2024   19:26 Diperbarui: 11 Maret 2024   19:31 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memahami Syariat dan Fiqih Puasa (3-Habis): Keutamaan Ramadhan dan Hikmah Puasa
www.detik.com

Keempat, memperkuat kesabaran. Sabar merupakan salah satu sifat dan perilaku yang disyariatkan dalam Islam. Di dalam karyanya, Latha'iful Ma'arif, Imam Ibnu Rajab memafatwakan sebagai berikut:

"Sabar itu ada tiga macam. Yakni sabar dalam mengerjakan ketaatan kepada Allah, sabar dalam meninggalkan larangan Allah, dan sabar dalam menerima takdir Allah yang menyakitkan. Semua jenis sabar ini terkumpul dalam ibadah puasa karena dalam puasa terdapat sabar dalam mengerjakan ketaatan kepada Allah, sabar dalam meninggalkan apa yang Allah haramkan dari kelezatan syahwat, dan sabar untuk menerim apa yang dia dapat berupa rasa sakit dengan kelaparan dan kehausan serta lemasnya badan dan jiwa."

Kelima, mempertajam empati dan kepedulian sosial. Praktik puasa yang secara ragawi adalah menahan diri dari makan, minum dan segala perilaku hedonis yang dapat membatalkan puasa, pada dasarnya merupakan media yang dapat menumbuhkan empati sosial dan kepedulian lingkungan.

Di dalam karyanya Zadul Ma'ad, Imam Ibnul Qayyim mengatakan bahwa, "Puasa akan mengingatkan keberadaan orang-orang yang kelaparan dari kalangan orang-orang miskin."

Senafas dengan pesan Ibnu Qayyim, di dalam kitabnya Fathul Qadir, Ibnu Humam mengatakan, "Sesungguhnya tatkala orang yang puasa itu merasakan sakitnya rasa lapar pada sebagian waktu, hal itu akan mengingatkannya pada seluruh keadaan dan waktu yang akan membawanya bersegera untuk peduli kepada orang yang kurang mampu."

Demikian beberapa hikmah yang dapat dipetik dari ibadah puasa Ramadan. Semoga manfaat. Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang akan mengawalinya esok hari. Dan selamat menikmati buka puasa bagi yang sudah memulainya siang tadi. Ikhitilafu Ummati Rahmatun. Perbedaan pada umatku adalah Rahmat. Demikian pesan Baginda Mulia Kangjeng Nabi Muhammad SAW.

Artikel sebelumnya: Memahami Syariat dan Fiqih Puasa (2): Rukun, Pembatal dan Adab Puasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun