Agus Sutisna
Agus Sutisna Dosen

Dosen | Pegiat Sosial | Menulis berharap ridho Allah dan manfaat bagi sesama I Nominee Kompasiana Award 2024 - Best in Opinion

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadhan Talks (20): Pesan Rosulullah Sebelum Ramadhan Berakhir

8 April 2024   23:20 Diperbarui: 8 April 2024   23:30 1272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadhan Talks (20): Pesan Rosulullah Sebelum Ramadhan Berakhir
www.dream.co.id

Ramadhan akan segera berakhir. Dan Rosulullah SAW menunjukan kepiluan tiada tara di hadapan para sahabatnya dengan mengatakan, bahkan langit, bumi dan para malaikatpun menangis saat Ramadhan berakhir.

Demikianlah apa yang diungkapkan dalam hadits riwayat Jabir bin Abdillah 'alaihissalam: 

"Ketika tiba akhir malam Ramadhan, langit, bumi dan malaikat menangis karena adanya musibah yang menimpa umat nabi Muhammad SAW. Sahabat bertanya, "Musibah apakah wahai Rasulullah?" Nabi menjawab: Berpisah dengan bulan Ramadhan. Sebab pada bulan ini doa dikabulkan dan sedekah diterima, kebaikan dilipatgandakan dan siksa dihentikan".

Sebagaimana diriwayatkan dalam banyak hadits, Ramadhan adalah syahrul mubarok, bulan penuh keberkahan. Makna berkah tidak lain adalah jiyadatul khoir, kebaikan yang melimpah. Melimpah karena meliputi setiap bentuk ibadah dan amalan baik manusia dengan nilai pahala yang berlipat dan tanpa batas.

Itulah sebabnya, dalam hadits yang lain Rasulullah mengatakan, "Seandainya umatku mengetahui keutamaan di bulan Ramadhan, maka sungguh mereka akan berharap setahun penuh Ramadhan." (H.R. Ibnu Khuzaimah)

Maka dengan berakhirnya Ramadhan, kesempatan untuk memperoleh keberkahan dan segala keutamaannya berkahir pula. Sementara tidak ada seorangpun yang tahu, bahkan juga Rosulullah SAW, apakah masih akan dipertemukan lagi dengan bulan Ramadhan berikutnya.

Seperti dikatakan Ibnu Rajab Al-Hambali dalam kitabnya, Lathaif Al-Ma'arif, "Bagaimana bisa seorang mukmin tidak menetes air mata ketika berpisah dengan Ramadhan, sedangkan ia tidak tahu apakah masih ada sisa umurnya untuk berjumpa lagi."

Mengubah Musibah Menjadi Berkah

Tetapi, sungguh demikian tragiskah nasib umat Islam di hadapan Allah SWT ketika Ramadhan berakhir? Bisa iya, bisa juga tidak. Bergantung bagaimana seorang muslim mengambil pilihan hidup pasca Idul Fitri nanti.

Jika seorang muslim, disadari atau tidak, menjadikan Ramadhan sekadar momen ritual rutin belaka, sekadar menggugurkan kewajiban syar'i. Dan tidak menjadikannya sebagai momentum untuk memperbarui kualitas pribadinya sebagai seorang hamba, maka tragedi itu, musibah yang dimaksud Rosulullah itu sangat mungkin terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun