Aji Mufasa
Aji Mufasa Wiraswasta

"Hiduplah dengan penuh kesadaran"

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Buka Puasa Buka Dompet, Tips Menghindari Boros di Bulan Ramadan

16 April 2023   06:00 Diperbarui: 16 April 2023   06:15 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buka Puasa Buka Dompet, Tips Menghindari Boros di Bulan Ramadan
Ilustrasi rupiah, Photo by Ahsanjaya: (PEXEL)

Bulan Ramadan adalah bulan suci yang dinanti-nantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Selain sebagai bulan ibadah dan pengabdian kepada Allah, bulan Ramadan juga seringkali diidentikan dengan peningkatan pengeluaran, terutama dalam hal persiapan berbuka puasa dan merayakan Hari Raya Idul Fitri. Namun, tanpa pengelolaan keuangan yang bijaksana, bulan Ramadan juga dapat menjadi waktu yang rentan terjadinya pemborosan dan pengeluaran yang tidak terencana.

Mengenal Prioritas Keuangan

Mari kita mengenal lebih dalam tentang pentingnya mengenal prioritas keuangan pribadi dan keluarga dalam menghadapi bulan Ramadan yang penuh godaan konsumsi. Sebelum kita terjebak dalam belanja yang tidak terencana atau tergoda untuk mengikuti tren konsumsi, penting untuk memahami apa yang benar-benar menjadi kebutuhan pokok kita dan keluarga, serta mengidentifikasi keinginan yang bisa ditunda atau dihilangkan.

Ketika kita memahami prioritas keuangan kita, kita dapat mengelola anggaran belanja Ramadan dengan lebih bijaksana. Prioritas keuangan haruslah berdasarkan pada kebutuhan pokok seperti kebutuhan pangan, kebutuhan sandang, tempat tinggal, serta pendidikan dan kesehatan. Hal-hal ini harus menjadi prioritas utama dalam anggaran belanja kita selama bulan Ramadan, sebelum kita menghabiskan uang untuk hal-hal yang bersifat keinginan atau konsumtif.

Sebagai contoh, sebelum kita membeli makanan dan minuman untuk berbuka puasa di luar, kita perlu memastikan bahwa kebutuhan pokok kita untuk makanan sehari-hari sudah terpenuhi dengan baik di rumah. Begitu pula dengan pakaian, kita perlu memastikan bahwa kita dan keluarga sudah memiliki pakaian yang cukup untuk digunakan selama bulan Ramadan dan tidak terjebak dalam keinginan untuk membeli pakaian baru hanya karena tren atau FOMO (Fear of Missing Out).

Selain itu, kita juga perlu mengidentifikasi keinginan yang bisa ditunda atau dihilangkan. Misalnya, jika kita sedang menghadapi keterbatasan keuangan, kita bisa menunda atau menghilangkan kegiatan-kegiatan sosial yang memerlukan pengeluaran yang tinggi, seperti berbuka puasa di restoran mewah atau menghadiri acara-acara mewah yang memerlukan biaya tambahan.

 Menghindari FOMO dalam Belanja Ramadan

FOMO (Fear of Missing Out) atau ketakutan ketinggalan merupakan fenomena psikologis yang sering kali dapat mempengaruhi pengeluaran kita, terutama saat berbelanja di bulan Ramadan yang penuh dengan promosi dan penawaran menarik. Penting untuk memahami apa itu FOMO dan bagaimana dampaknya terhadap pengeluaran yang tidak terencana.

FOMO dapat timbul ketika kita merasa takut untuk melewatkan kesempatan atau pengalaman yang sedang tren atau diikuti oleh orang lain. Misalnya, saat melihat teman atau keluarga membeli barang atau menghadiri acara tertentu, kita menjadi khawatir akan merasa ketinggalan atau dianggap tidak trendy jika tidak ikut serta. Hal ini dapat mempengaruhi keputusan kita dalam berbelanja, terutama di bulan Ramadan yang seringkali diidentikan dengan tren konsumsi.

Untuk menghindari FOMO saat berbelanja di bulan Ramadan, ada beberapa tips yang bisa kita terapkan:

  1. Tetapkan anggaran belanja: Sebelum memulai belanja di bulan Ramadan, penting untuk menetapkan anggaran belanja yang realistis berdasarkan kondisi keuangan kita. Mengenal batasan anggaran kita akan membantu menghindari pembelian impulsif atau melebihi kemampuan keuangan kita.

  2. Buat daftar belanja: Sebelum pergi berbelanja, buatlah daftar belanja yang jelas dan sesuai dengan prioritas keuangan kita. Hindari membeli barang atau makanan hanya karena tergoda oleh promosi atau penawaran yang ada.

  3. Jaga niat dan fokus pada ibadah: Ingatkan diri kita sendiri bahwa bulan Ramadan adalah bulan ibadah dan pengabdian kepada Allah. Fokuskan niat kita pada ibadah dan berusaha untuk tidak terlalu terfokus pada konsumsi atau tren konsumsi yang sedang berlangsung.

  4. Hindari membandingkan diri dengan orang lain: Jangan terjebak dalam perbandingan dengan orang lain yang mungkin memiliki gaya hidup atau pengeluaran yang berbeda. Setiap orang memiliki keuangan yang berbeda, dan penting untuk tetap pada anggaran dan prioritas keuangan kita sendiri.

  5. Hindari belanja impulsif: Sebelum membeli barang atau makanan, beri diri kita waktu untuk berpikir secara rasional dan mempertimbangkan apakah itu benar-benar kebutuhan atau hanya keinginan sesaat. Hindari membeli barang atau makanan hanya karena tergoda oleh diskon atau penawaran khusus.

Bijak Menghadapi Diskon dan Promosi Ramadan

Bulan Ramadan seringkali menjadi waktu di mana banyak toko dan pusat perbelanjaan menawarkan diskon dan promosi menarik guna menarik perhatian konsumen. Namun, menghadapi godaan diskon dan promosi dapat menjadi ujian bagi kesehatan keuangan kita jika tidak dihadapi dengan bijaksana. Oleh karena itu, penting untuk memiliki strategi yang bijak dalam menghadapi diskon dan promosi agar tidak terjebak dalam pembelian impulsif.

Berikut adalah beberapa strategi yang dapat kita terapkan:

  1. Buat daftar belanja yang spesifik: Sebelum menghadapi diskon dan promosi, buatlah daftar belanja yang spesifik berdasarkan kebutuhan dan prioritas kita. Ketahui apa yang benar-benar kita butuhkan dan fokus pada barang atau makanan yang masuk dalam daftar belanja tersebut. Hindari membeli barang atau makanan hanya karena diskon atau promosi yang terlihat menarik.

  2. Tentukan batasan anggaran belanja: Tetapkan batasan anggaran belanja yang realistis dan patuhi batasan tersebut. Hindari mengeluarkan uang lebih dari yang sudah ditentukan, meskipun terdapat diskon atau promosi yang menggoda. Ingatkan diri kita sendiri tentang batasan anggaran yang telah ditetapkan dan prioritas keuangan kita.

  3. Jangan terburu-buru dalam pengambilan keputusan: Ketika menghadapi diskon atau promosi, jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan. Berikan diri kita waktu untuk memikirkan apakah barang atau makanan tersebut benar-benar diperlukan atau sesuai dengan anggaran belanja kita. Jangan terjebak dalam pembelian impulsif hanya karena diskon yang terbatas waktu.

  4. Bandingkan harga dan kualitas: Ketika menghadapi diskon dan promosi, penting untuk membandingkan harga dan kualitas barang atau makanan yang ingin kita beli. Jangan hanya terpaku pada diskon yang ditawarkan, tetapi juga pertimbangkan kualitas, kegunaan, dan nilai jangka panjang dari barang atau makanan tersebut.

  5. Gunakan uang tunai atau metode pembayaran yang bijaksana: Menggunakan uang tunai atau metode pembayaran yang bijaksana seperti kartu debit dapat membantu kita mengendalikan pengeluaran kita. Hindari menggunakan kartu kredit yang bisa menggoda untuk berbelanja lebih dari batasan anggaran yang telah ditetapkan.

Mengatur Anggaran Belanja Ramadan

Mengatur anggaran belanja Ramadan yang realistis adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan keuangan selama bulan suci ini. Dengan mengatur anggaran belanja yang bijaksana, kita dapat menghindari kelebihan pengeluaran yang tidak terencana dan mengelola keuangan kita dengan lebih baik. Berikut adalah beberapa tips mengatur anggaran belanja Ramadan dengan bijaksana:

  1. Evaluasi kondisi keuangan: Sebelum membuat anggaran belanja Ramadan, penting untuk mengkaji kondisi keuangan kita dengan jujur. Evaluasi penghasilan, pengeluaran, dan kewajiban finansial kita. Ketahui berapa jumlah uang yang bisa kita alokasikan untuk belanja Ramadan tanpa mengganggu kesehatan keuangan kita secara keseluruhan.

  2. Tentukan prioritas: Setelah mengevaluasi kondisi keuangan, tentukan prioritas belanja Ramadan kita. Buatlah daftar kebutuhan dan keinginan yang harus dipenuhi selama bulan Ramadan. Kategorikan belanja ke dalam kebutuhan pokok dan keinginan yang sekiranya bisa ditunda atau dihilangkan. Fokus pada kebutuhan pokok yang paling penting dan prioritaskan belanja berdasarkan daftar tersebut.

  3. Tetapkan batasan anggaran: Berdasarkan daftar prioritas belanja, tetapkan batasan anggaran yang realistis. Pastikan anggaran yang ditetapkan sesuai dengan kondisi keuangan kita dan jangan melampaui batasan tersebut. Ingatkan diri kita sendiri untuk disiplin dalam mengikuti anggaran yang telah ditetapkan.

  4. Cari informasi tentang harga dan promosi: Lakukan riset sebelum berbelanja untuk mencari informasi tentang harga dan promosi yang sedang berlangsung. Bandingkan harga dari beberapa toko atau pusat perbelanjaan untuk mendapatkan penawaran terbaik. Gunakan informasi ini sebagai pertimbangan dalam membuat anggaran belanja yang bijaksana.

  5. Gunakan metode pembayaran yang bijaksana: Gunakan metode pembayaran yang bijaksana seperti uang tunai atau kartu debit, dan hindari penggunaan kartu kredit yang bisa memicu pengeluaran berlebih. Gunakan uang tunai atau kartu debit sesuai dengan batasan anggaran yang telah ditetapkan untuk menghindari pengeluaran yang tidak terencana.

  6. Buat catatan pengeluaran: Selama bulan Ramadan, buatlah catatan pengeluaran untuk memantau seberapa banyak uang yang telah kita keluarkan dan memastikan kita tetap berada dalam anggaran yang telah ditetapkan. Catat setiap pembelian yang dilakukan dan bandingkan dengan anggaran yang telah dibuat untuk memastikan kita tetap pada jalur yang benar.

Sebagai kesimpulan, Dalam Menghadapi bulan Ramadan yang penuh godaan belanja dan promosi, penting bagi kita untuk memiliki pemahaman yang baik tentang prioritas keuangan, menghindari FOMO dalam belanja, bijaksana menghadapi diskon dan promosi, serta mengatur anggaran belanja dengan bijaksana. Dengan melakukan langkah-langkah ini, kita dapat menjaga finansial sehat selama bulan Ramadan dan menghindari pengeluaran yang tidak terencana yang dapat mengganggu keseimbangan keuangan kita.

Mengenal prioritas keuangan pribadi dan keluarga, mengidentifikasi kebutuhan pokok dan keinginan yang bisa ditunda atau dihilangkan, serta menghindari FOMO saat belanja akan membantu kita untuk mengontrol pengeluaran dan tetap fokus pada kebutuhan yang sesungguhnya. Selain itu, bijaksana dalam menghadapi diskon dan promosi akan membantu kita untuk tidak terjebak dalam pembelian impulsif yang dapat merugikan keuangan kita.

Tak kalah pentingnya, mengatur anggaran belanja Ramadan yang realistis, tetapkan batasan anggaran yang sesuai dengan kondisi keuangan kita, gunakan metode pembayaran yang bijaksana, dan membuat catatan pengeluaran akan membantu kita untuk mengelola keuangan kita dengan lebih baik. Dengan demikian, kita dapat menjaga kesehatan finansial kita selama bulan Ramadan dan meraih manfaat spiritual tanpa mengorbankan stabilitas keuangan kita.

Ingatlah pentingnya menjaga kesehatan finansial selama bulan Ramadan sebagai salah satu bentuk ibadah untuk meraih keberkahan dalam segala aspek hidup kita. Dengan mengikuti tips dan langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, kita dapat memiliki pengelolaan keuangan yang lebih bijaksana dan sehat selama bulan Ramadan serta menjaga keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan kita. Selamat menjalani ibadah puasa Ramadan dengan finansial yang sehat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun