Travelling susur tempat bersejarah seperti candi-candi peninggalan nenek moyang, bangunan kuno, dan mengulik sejarahnya adalah hal yang sangat saya sukai disamping profesi sebagai pendidik anak usia dini.
Drama Jelang Buka Puasa
Waktu sudah lewat asyar, Andini belum mempunyai persiapan apa-apa untuk berbuka keluarganya nanti. Tadi pagi ia tak sempat berbelanja di tukang sayur langganan yang biasa mangkal pagi di kampungnya. Karena ia harus berangkat pagi-pagi sekali untuk mengantar pesanan jahitan ke salah seorang pelanggannya.
Semalam ia tidur sampai larut malam untuk merampungkan seragam batik milik Bu Yashinta, guru SD yang sudah menjadi pelanggannya sejak 5 tahun yang lalu. Setelah mengantar baju seragam Bu Yashinta, Andini langsung menuju ke tempat kerjanya.
Sepulang dari tempat kerja, Andini berencana mampir ke pasar. Ia berniat membeli masakan yang sudah matang. Waktunya sudah tak cukup untuk membeli bahan mentah dan kemudian memasaknya di rumah. Bulan Ramadan seperti ini, banyak sekali warung-warung dadakan yang ikut mencari tambahan rejeki melalui berjualan makanan.
Sebuah angkot L300 menepi, Andini segera naik. Angkot sudah penuh, tapi Andini bertekad untuk tetap naik. Ia tak ingin anak dan suaminya tidak bisa berbuka puasa karena belum ada makanan di rumah.
Sampai di pasar, Andini segera turun dari angkot. Penjual masakan matang siap saji berderet panjang di depannya. Semua ada, lauk-pauk aneka macam, sayur berkuah bening atau bersantan, aneka kue basah, bermacam gorengan, aneka jenis minuman, semua tinggal pilih sesuai selera. Dan tentunya sambil mempertimbangkan isi dompet. Jangan sampai, karena perut kosong seharian, dan saat melihat berbagai suguhan makanan di depan mata, jadi kalap ingin membeli berbagai macam makanan. Andini paham akan hal itu. Ia tak pernah meninggalkan kajian-kajian yang diadakan seminggu sekali di masjid.
Bukankah sudah dijelaskan dalam Surat Al-A'raf ayat 31, bahwa umat Islam diperintahkan untuk tidak berlebihan dalam makan dan minum karena Allah SWT tidak suka dengan perbuatan berlebihan atau disebut israf.
“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”
“Ibnu Asyur berpendapat dalam kitabnya at – Tahrir wat – Tanwir, ayat di atas terdapat prinsip-prinsip pemeliharaan kesehatan, khususnya mengenai makanan. Perintah di atas berupa anjuran dan tuntunan untuk tidak berlebihan dalam makan dan minum, bukan sebagai bentuk pengharaman.
Andini paham dengan menu kesukaan anak dan suaminya. Ia segera berjalan menuju sebuah warung tenda yang menyediakan berbagai macam masakan siap saji.