Travelling susur tempat bersejarah seperti candi-candi peninggalan nenek moyang, bangunan kuno, dan mengulik sejarahnya adalah hal yang sangat saya sukai disamping profesi sebagai pendidik anak usia dini.
Yu Sebloh, Oh Yu Sebloh!
Setelah 3 tahun tidak diselenggarakan Halal Bihahal karena pandemi Covid 19, kali ini Warga Desa Pakis sepakat mengadakan Halal Bihalal sekaligus refreshing bersama. Pengurus Takmir Masjid At Taqwa sebagai panitianya. Kali ini warga sepakat untuk berwisata ke daerah Kabupaten Semarang, yang mana banyak sekali terdapat tempat-tempat wisata baru kekinian. Dipilihlah satu tempat wisata kekinian di daerah Bandungan yang berhawa sejuk. Di lapangan desa sudah ada tiga armada yang siap mengantar rombongan warga Desa Pakis menuju tempat tujuan.
Tampak suka ria warga yang ikut dalam kegiatan tersebut. Tak ketinggalan Yu Sebloh, yang sejak subuh sudah bersiap-siap dengan segala barang bawaannya. Kesehariannya berjualan sayur-sayuran dan hasil kebun lainnya, seperti pisang, pepaya, singkong, talas, dan lain sebagainya. Sebagian barang yang dijual adalah titipan dari para tetangga, sebagian hasil kebunnya sendiri. Yu Sebloh adalah profil wanita desa yang suka berbicara apa adanya, kadang ceplas-ceplos dan bersikap semaunya sendiri.
Hampir semua paham akan kebiasaan dan sifat dari Yu Sebloh ini. Mereka pun maklum, Yu Sebloh bersekolah hanya sampai kelas 2 SD. Orang tuanya tidak mampu menyekolahkannya karena faktor ekonomi.
Sesuai kesepakatan, bis akan diberangkatkan pukul 07.00 wib. Jadi warga harus siap sebelumnya.
"Monggo Bapak/Ibu, silakan masuk ke bis sambil diabsen nggih," kata Pak Kyai Rustam selaku ketua panitia.
Satu persatu para peserta masuk ke bis, dan ada satu nama yang belum hadir. Waktu sudah menunjukkan pukul 07.10 wib, Yu Sebloh yang berbadan gempal itu belum menampakkan batang hidungnya. Dengan sabar, para peserta pun menunggu datangnya Yu Sebloh. Akhirnya, Yu Sebloh datang dengan aneka bawaannya. Sampai usianya nyaris 35 tahun, Yu Sebloh masih sendiri. Mungkin laiki-laki yang ingin mendekatinya tak nyaman dengan sikap dan perilakunya.
Penampilannya yang heboh, membuat sebagian peserta terperangah. Di tangan kirinya terlihat sebuah tas besar, entah apa isinya, tangan kanannya menenteng sebuah termos yang berukuran cukup besar. Padahal untuk semua keperluan konsumsi, peserta tidak perlu repot karena sudah disiapkan oleh panitia.
"Kan kalau pengin minum panas, saya punya ... nih," kata Yu Sebloh ketika ditanya Yu Partinah sambil menunjukkan termosnya. Yu Partinah ingat, satu kejadian yang cukup membuat heboh warga. Yu Sebloh mengalami keseleo kaki, karena memakai sandal ber- hak tinggi, saat pergi wisata ke daerah pegunungan, hanya gara-gara ingin berpenampilan seperti artis idola yang sering dilihatnya di sinetron TV.
"Yu, kalau bisa jangan pakai sendal jinjit ya, bahaya untuk kesehatan kaki Yu Sebloh,"kata Yu Partinah saat itu.