Masjid-masjid Penuh Cerita Saat Traveling
Traveling bukan sekedar sebuah perjalanan yang hanya berfokus kepada berbagai destinasi wisata yang akan kita tuju. Tapi, proses dalam mencapai destinasi tersebut harus kita nikmati juga. Bukan hanya gemerlap-nya tempat wisata tersebut yang kita cari, tapi bagaimana kita merasakan perjalanan yang penuh makna dan pelajaran.
Masjid-masjid yang saya foto adalah masjid-masjid yang saya tuju, saya lewati, dan juga sebagai tempat menunaikan salat fardhu. Bilasan air wudhu sepertinya sangat menyejukkan jiwa di saat sedang merasakan lelahnya perjalanan, atau saat raga membutuhkan istirahat, masjid lah yang menjadi tempat yang tepat.
Masjid Agung Banten adalah masjid yang sangat bersejarah. Masjid ini dibangun pertama kali pada tahun 1556 oleh Sultan Maulana Hasanudin dan menjadi masjid tertua di Indonesia. Saya mengunjunginya sebanyak dua kali. Pertama kali adalah ketika study tour sekolah dan yang kedua memang saya sengaja datang untuk lebih mempelajari sejarah masjid ini.
2. Masjid Jami Muftahul Jannah
Pertama kali melihat Masjid Jami Muftahul Jannah adalah ketika saya berada di jalan pulang sehabis traveling ke Pantai Tanjung Lesung. Masjid ini terlihat cerah, cantik, dan arsitekturnya yang unik. Sebenarnya saya telah melewatinya, tapi ada dorongan dalam hati untuk mengabadikan keindahannya melalui kamera smartphone saya.
Makanya saya memutar balik motor saya, dan langsung memfotonya. kebetulan keadaan di halaman depan masjid sangat sepi, jadi hilir mudik orang-orang tidak menghalangi keindahan masjid ini.
Kamu yang akan menuju Taman Nasional Ujung Kulon atau Pantai Tanjung Lesung melalui Kabupaten Padeglang pasti akan melewati masjid ini. Lokasinya berada di Kampung Pasireurih, Kecamatan Cisata, Provinsi Banten. Tepatnya 350 meter sebelum jembatan Cisata sebelah kanan.
3. Masjid Agung Cilegon
Masih berada di Provinsi Banten, Kota Cilegon dikenal dengan julukannya sebagai Kota Baja. Cilegon memiliki Kawasan Industri Krakatau Stell, PLTU Suralaya, dan yang lainnya. Makanya, suhu udara di Cilegon cukup panas. Tidak heran banyak orang yang akhirnya sering mengunjungi tempat wisata yang berhubungan dengan alam, seperti Bukit Teletubbies dan Bukit Batu Lawang.
Sebelum menuju dua bukit tersebut, saya menyempatkan diri untuk melaksanakan salat Jum'at di Masjid Agung Cilegon. Tadinya, saya berencana untuk salat jum'at di masjid perkampungan saja, agar lebih mudah untuk mengeluarkan motor dari tempat parkiran. Jadi, tidak mengantri.
Tapi, karena sudah lama belum merasakan salat di masjid ini lagi, akhirnya saya memutuskan untuk memutar balik motor saya dan menuju masjid ini. Setelah memarkirkan motor, saya melihat langit begitu cerah, sepertinya akan bagus jika saya memfoto masjidnya dengan langit yang cerah ini. Dan, ini lah hasil jepretan saya sebelum salat jum'at di Masjid Agung Cilegon.
4. Masjid di Jalur Alternatif
Sekarang barulah terpikirkan apa nama masjid ini. Saat itu, saya lupa untuk mencari tahu nama masjid yang saya lewati ketika akan menuju Kecamatan Anyer. Saya berencana untuk traveling ke Pantai Bandulu Anyer melalui jalan alternatif di Kota Serang. Ketika sedang asyik mengendarai motor, tiba tiba dari kejauhan mata saya tertuju ke masjid yang berwarna putih ini.
Bangunannya terlihat berbeda dari bangunan sekitar. Lokasinya yang berada di perkampungan membuat masjid ini tampak megah dan bersih. Jika kamu menuju kecamatan Anyer melalui jalan Taktakan, Kota Serang, Provinsi Banten, kamu akan melalui masjid ini.
5. Masjid Alkhusaeni Kec. Carita
Masjid ini sebenarnya sering saya lalui dan sering juga saya mampir untuk salat jika saya sedang main ke Pantai Lippo Carita atau traveling ke Anyer melalui Kecamatan labuan. Lokasinya berada di Kecamatan Carita dekat dengan pasar carita dan terletak di sebelah sungai.
Sebelumnya saya tidak tahu bahwa ternyata masjid ini usianya sudah cukup tua. Dan, menurut artikel yang saya baca dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, masjid ini dibangun pada tahun 1889 dan selesai tahun 1895. Pembangunan masjid ini dipimpin oleh seorang murid Syekh Nawawi Al-Bantani, yakni seorang ulama besar dari Serang Banten yang dikenal sebagai salah satu ulama yang mengajar di Masjid Al Haram, Makkah, bernama KH. Muhammad Husein.
6. Masjid Istiqlal, Jakarta
Masjid Istiqlal adalah masjid terbesar di Indonesia dan Asia tenggara. Makanya sekali seumur hidup tidak salah jika saya ingin mengunjunginya. Dan, saya ternyata telah mengunjungi Masjid Istiqlal ini sebanyak dua kali. Pertama adalah ketika study tour dan yang kedua adalah ketika walking tour di Jakarta. saya menyempatkan diri untuk salat Ashar di Masjid yang terletak di Jl. Taman Wijaya Kusuma, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Bagian dalam Kubah Masjid terbuat dari kerangka baja antikarat dari Jerman Barat dengan diameter 45 m dan berat 86 ton. Sementara bagian luarnya dilapisi dengan keramik. Diameter 45 meter merupakan simbol penghormatan dan rasa syukur atas kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tahun 1945
Sewaktu kecil saya sudah sering datang ke Masjid Agung Bandung. Karena, memang saya pernah tinggal di Bandung sekitar 10 tahun. Sekarang, saya sudah pindah ke banten, dan ini adalah foto-foto masjid ketika saya terakhir traveling ke Bandung. Bangunan masjidnya tidak banyak perubahan, hanya saja lingkungannya sudah banyak perubahan. Masyarakatnya pun pebih banyak lagi yang datang, untuk beribadah dan bermain bersama keluarga.
Nah, Kompasianer itulah masjid-masjid yang saya jumpai dan sengaja saya datangi ketika traveling ke luar kota dan sedang berkeliling di daerah sendiri. Sebenarnya masih ada beberapa koleksi foto-foto masjid yang ambil ketika saya traveling dan mempunyai ceritanya tersendiri. Tapi, ketujuh masjid di atas yang menurut saya mempunyai sejarah dan cerita yang menarik. Semoga dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi kita semua.