YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Wiraswasta

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Lebaran, Beri Anak Anak Kebebasan Membeli Mainan Sendiri

8 Mei 2022   09:31 Diperbarui: 8 Mei 2022   09:36 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebaran, Beri Anak Anak Kebebasan Membeli Mainan Sendiri
 "Pai Manambang”, Suka Cita Anak-anak di Sumbar Rayakan Idul Fitri. Foto: instagram@3ndra via langgam.co.id.

Dalam sebuah ceramah dari seorang ulama yang saya dengar  berkata, berilah kegembiraan kepada anak anak yang datang kerumah kita. Juga kepada  anak anak yang kita temui diluar dan berilah manisan ( hal hal menggembirakan mereka)

Perbuatan itu termasuk juga sunnah. Mungkin dari sini, kebiasaan atau ajakan tersebut (berasal dari Arab?) di manifestasikan oleh masyarakat menjadi istilah "manambang" bagi anak kecil.

Orang dewasa memberi anak anak di hari lebaran sedikit uang agar mereka dapat bergembira di hari kemenangan tersebut.

Pengalaman saya waktu kecil di Pariaman, kami anak anak laki laki "sama gadang" atau seumuran berkumpul setelah shalat Idul Fitri mendatangi tetangga sebelah menyebelah sambil mengucapkan salam selamat lebaran.

Lalu menunggu Keluarga  itu membagi uang (kami) tanpa menghiraukan kue kue dan penganan lezat yang dipersilahkan tuan rumah. 

Kue kue seperti  itu juga ada dirumah, kami anak-anak mengharapkan sedikit uang baru recehan.

Pemberian uang recehan dengan istilah "manambang" adalah sebuah kegembiraan dari puluhan rumah yang dikunjungi.

Uang itu  digunakan untuk keperluan sendiri,   orang tua tidak memperhatikan kami ketika itu. Anak anak bebas berbelanja apa yang mereka mau dengan uang itu. Tambahan didapatkan dari orang tua dan keluarga yang dikunjungi bersama orang tua atau yang  datang kerumah kita.

Itu sedikit kenangan masa kecil yang tak dapat dilupakan meski sudah lebih 25 tahun di rantau.

Kini di kota atau zaman mungkin sudah berubah. Anak anak lebih banyak  dengan orang tua mereka. Tidak leluasa pergi seperti dahulu yang  belum banyak kendaraan yang "ngebut" di jalan.

Peran orang tua sangat penting menemani anak anak membeli mainan. Ada uang yang diberikan oleh sanak saudara atau tetangga dan  menjadi milik mereka.

Anak anak hanya dapat pergi ketempat tempat yang dekat dekat saja karena  banyaknya kendaraan yang bisa menyebabkan kecelakaan.

Idul Fitri dalam arti keagamaannya adalah ucapan syukur kepada Allah yang telah memberi ( juga anak-anak) kelimpahan reski kepada kita semua dengan suka cita .

Salah satu momen terindah yang dialami anak-anak adalah mengunjungi nenek dan kakeknya di hari pertama Idul Fitri.

Mungkin nenek atau kakek memberikan mereka sedikit uang atau hadiah yang menambah kegembiraan anak-anak. 

Juga mengunjungi kerabat  adalah salah satu ritual perayaan yang paling penting di Lebaran.

Orang tua membawa anak-anak ketempat-tempat yang disukai mereka dan menghabiskan liburan Iebaran termasuk juga kepusat permainan.

Ada  banyak kafe dan restoran , mall dan taman rekreasi di mana   anak  anak dapat bergembira 

Jadi menurut saya , manfaatkan waktu lebaran  ini untuk merayakannya bersama anak-anak bersama keluarga .

Sebagai orang tua, pastikan  anak anak di hari raya  setelah punya pakaian baru  memilih mainan sendiri yang mereka suka.

Mereka (mungkin) punya sedikit uang manambang  dan pemberian sanak saudara dan orahg tua menambahnya. 

Tentunya kita juga dapat memilah dan memberi nasehat tanpa menghilangkan kegembiraan bagi anak anak. 

Sebelum kita disibukan kembali dengan pekerjaan. Liburan Idulfitri saatnya memberi kegembiraan bagi anak anak.

Selamat Hari Raya Idulfitri 1403 H dan mohon maaf lahir bathin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun