Yuli Anita
Yuli Anita Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Pentingnya Budaya Antre, Sebuah Catatan Menjelang Lebaran

30 April 2022   06:02 Diperbarui: 30 April 2022   07:05 1203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pentingnya Budaya Antre, Sebuah Catatan Menjelang Lebaran
Suasana antri di depan ATM,  sumber gambar: http://PepNews.com

Begitu banyak manfaat dari mengantri. Kesadaran untuk antri sangat diperlukan,  lebih-lebih di masa menjelang lebaran ini dimana banyak orang yang melakukan perjalanan mudik.  

Kesabaran kita dalam mengantri benar benar akan diuji. Entah saat antri di pom bensin,  di traffic light,  di rest area, ataupun di tempat ibadah.

Mengajarkan budaya antri

Antri berwudhu,  sumber gambar: MI Luqman Al Hakim Ponorogo
Antri berwudhu,  sumber gambar: MI Luqman Al Hakim Ponorogo
Adalah penting untuk mengajarkan budaya mengantri pada anak sejak dini,  karena budaya mengantri dapat dijadikan ukuran apakah sebuah masyarakat mentaati aturan di negaranya atau tidak.

Budaya mengantri dapat menjadi cerminan bagi sebuah bangsa. Artinya, jika sebuah bangsa tertib dalam mengantri, maka bisa diasumsikan bahwa bangsa tersebut bangsa yang disiplin dan tertib dalam menjalankan aturan, demikian juga sebaliknya jika tidak tertib mengantri,  saling serobot,  bisa diasumsikan bahwa bangsa tersebut bangsa yang kurang disiplin dalam menjalankan aturan.

Penanaman kesadaran mengantri pada anak  dilakukan bersamaan di keluarga,  sekolah maupun masyarakat.

Penanaman di keluarga adalah dengan langsung memberikan contoh dari orang tua.  Misal, bagaimana antri menggunakan kamar mandi secara bergantian.

Di sekolah penanaman budaya antri dilakukan lewat pembiasaan.  Seperti berbaris sebelum masuk kelas,  juga antri dalam kegiatan kegiatan yang lain seperti antri saat mengumpulkan pekerjaan,  antri berwudhu,  antri masuk mushola,  bahkan antri saat membeli di kantin.

Kerja sekolah dan keluarga tidak akan berhasil baik tanpa andil dari masyarakat dalam memberikan contoh.  

Jangan sampai di keluarga dan sekolah anak sudah diajari tertib mengantri, tapi ternyata di masyarakat dijumpai oknum yang tidak disiplin dalam mengantri.  Menerobos antrian tanpa perasaan berdosa seperti yang terjadi pada cerita di atas.

Sedikit catatan menjelang lebaran.

Salam Ramadan.. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun