Ceria Lebaran Dalam Goresan Tangan Sang Seniman
Di lebaran kali ini saya berkesempatan untuk mengunjungi rumah seorang seniman lukis. Pak Yusa namanya, tinggal di perumahan daerah Pungging Mojokerto.
Saya melihat ruang depan dan ruang tamu. Cantik dan khas. Khas rumah seorang seniman. Banyak lukisan atau ornamen di rumah tersebut. Apalagi setelah kami dibawa ke atas dimana terdapat begitu banyak koleksi lukisan.
Galeri lukisan Pak Yusa terletak di lantai dua rumahnya . Tidak begitu luas, tapi banyak lukisan tertata apik di sana.
Lukisan Pak Yusa banyak mengambil obyek manusia, binatang, tumbuhan, juga lingkungan sekitar.
Obyek manusia yang diambil berkisar pada tokoh-tokoh yang dikagumi Pak Yusa. Ada Pak Jokowi, Gus Dur, Salvador Dali, Pablo Picasso, Bunda Teresa, tak ketinggalan lukisan tokoh-tokoh musik seperti Freddy Mercury, John Lennon dan banyak lagi.
Dimulai dari bagian kiri, lukisan bercerita tentang kegiatan takbir keliling di malam lebaran. Betapa takbir keliling di masa jauh sebelum pandemi demikian ramai, bahkan sampai naik truk dan membawa obor.
Berlanjut ke bagian tengah tampak
orang- orang sedang membagikan zakat fitrah, satu kegiatan yang dilakukan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Di bagian yang lain lukisan, terlihat kesibukan sebuah keluarga menyiapkan hidangan lebaran.
Ketupat dan pernak perniknya tampak di sana. Semua bekerja bersama dalam suasana bahagia.
Hingga di bagian tengah adalah lukisan tentang hari raya Idul Fitri. Hari yang paling dinanti-nanti. Sesudah sholat Id, dengan masih berbusana muslim semua bersalam-salaman untuk saling memaafkan.
Keceriaan Lebaran tampak demikian terasa. Bisa dilihat pada gambar anak-anak kecil yang membuka amplop 'galak gampil' dengan penuh kegembiraan.
Satu lagi yang mencolok dari lukisan ini adalah perjalanan mudik yang dilakukan dengan menggunakan berbagai macam kendaraan. Bus, kereta api ataupun kendaraan pribadi.
Jika kita renungkan, mudik adalah bagian perjalanan ruhani untuk menyempurnakan habluminnas. Sebab setelah habluminallah sudah silakukan dengan memohon ampunan dari Allah saat sholat Id, maka ampunan dari sesama manusia bisa didapat dengan saling berkunjung dan memaafkan hingga akhirnya kita akan lahir kembali menjadi manusia yang fitri.
Ya, dengan kepiawaiannya, seorang seniman bisa menggambarkan kegembiraan dan kehangatan dari suasana lebaran lewat sebuah lukisan yang begitu detail dan indah.