Yuli Anita
Yuli Anita Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Buku Panduan Ramadan, Mulai dari yang Sederhana Sampai yang Kekinian

19 Maret 2024   20:10 Diperbarui: 19 Maret 2024   20:15 1356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Panduan Ramadan, Mulai dari yang Sederhana Sampai yang Kekinian
Buku panduan Ramadhan selalu mengalami perubahan, dokumentasi pribadi 

Beberapa anak sambil membawa buku yang penuh berisi tulisan tangan tampak duduk dengan rapi di depan pengimaman. 

Di depan mereka, duduk imam sholat tarawih sambil membawa bolpoin. Di antara anak anak dan Imam sholat dibatasi sebuah dampar (meja kecil). 

Dengan sabar beliau melayani anak-anak yang menyodorkan bukunya satu persatu. Minta tanda tangan, itu yang mereka lakukan.

Sesudah ditandatangani, si pemilik buku langsung mengucapkan terima kasih, salim, dan meninggalkan langgar dengan hati lega. 

Ya, satu tugas sekolah sudah diselesaikan yaitu merangkum isi ceramah sholat tarawih, minta ditandatangani khotib atau imam sholat, nanti di rumah tinggal minta tanda tangan orang tua.

 Buku rangkuman ceramah tidak boleh hilang, harus dikumpulkan sesudah ramadhan karena untuk nilai rapor mapel agama. Itu yang selalu disampaikan oleh guru agama. 

Jadilah dalam bulan Ramadhan buku itu seperti buku sakti. Tidak boleh hilang, dan harus selalu dibawa saat ke langgar atau masjid.

Itu adalah cerita kegiatan saya saat Ramadhan di masa kecil. Betapa kehadiran Buku Ramadhan sangat mewarnai kegiatan Ramadhan kami. Barangkali di antara pembaca ada yang pernah mengalami hal serupa.

Buku Ramadhan adalah buku yang menjadi kontrol bagi kami agar melaksanakan kegiatan Ramadhan sebaik-baiknya. Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah. Karenanya sayang jika tidak dimanfaatkan untuk banyak beribadah di setiap harinya.

Dengan adanya buku tersebut saat ceramah sholat tarawih anak-anak kecil menjadi jauh lebih tenang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun