Tetralogi Muhammad, Belajar Sejarah Islam dengan Nuansa yang Berbeda
Buku yang dibaca selama Ramadhan? Aha, ini topik paling menarik dari sekian tantangan Ramadhan Bercerita. Membaca buku adalah kesukaan saya sejak dulu. Fiksi, non fiksi bahkan komik.
Selain suka membaca buku, saya juga kolektor buku. Prinsip saya buku bagus tidak cukup dibaca satu kali.
Kegemaran itu benar benar menular pada anak anak saya. Mereka juga suka membaca, mengoleksi, juga mengulang-ulang membaca buku yang sama.
Mengulang baca buku yang sama sering membuat kami terlibat diskusi. Misal tentang novel-novel Tere Liye, Tasaro, Agatha Christie, Langit Kresna Hariadi dan yang lain. Pendeknya diskusi tentang buku adalah hal yang sangat menyenangkan yang saya lakukan dengan anak anak.
Ada banyak buku yang cocok dibaca saat Ramadhan. Nah, dari sekian banyak buku ada satu buku yang sangat menarik dan saat ini kembali saya baca untuk ke sekian kalinya. Novel Tetralogi Muhammad karya Tasaro GK.
Novel yang menceritakan tentang perkembangan agama Islam mulai kelahiran Nabi Muhammad sampai dengan runtuhnya kekhalifahan Khulafaur Rasyidin ini dikemas demikian cantik. Selain berisikan sejarah perkembangan Islam di dalamnya juga dihiasi perjalanan cinta antara Kashva dan Astu.
Kashva dan Astu adalah dua sahabat penghuni kuil Sistan Persia. Kashva dan Astu memiliki ketertarikan pada hal yang berbeda. Kashva tertarik pada bidang keagamaan. Dia mempunyai keyakinan bahwa semua agama agama di dunia punya keterkaitan dan ia berjuang untuk bertemu Sang Al Amin di Madinah.
Sementara Astu tertarik pada ilmu perang, juga arsitek. Kepandaiannya pada ilmu perang membawa Astu menjadi jenderal di Persia saat Persia berada di ujung tanduk. Saat itu Persia menjelang kehancurannya karena pertikaian dan perang saudara.
Novel Muhammad terdiri atas empat buku. Buku pertama berjudul Lelaki Penggenggam Hujan, menceritakan kelahiran Nabi Muhammad. Betapa pertanda kelahiran beliau bisa dirasakan di berbagai belahan dunia saat itu.