Yuli Anita
Yuli Anita Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Sebuah Potret Toleransi di Bulan Ramadan

31 Maret 2024   21:27 Diperbarui: 31 Maret 2024   21:39 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah Potret Toleransi di Bulan Ramadan
Berfoto bersama sesudah bukber, dokumentasi pribadi 

Toleransi harus ditanamkan ke dalam diri kita masing-masing mengingat negara kita mempunyai masyarakat yang amat beragam. 

Penanaman toleransi perlu dilakukan sejak dini pada diri anak, baik di rumah maupun di sekolah dengan mendekatkan mereka pada orang-orang sekitar, agar mereka menghayati adanya perbedaan  di sekitar mereka.

Ada sebuah potret toleransi lain yang masih ada kaitannya dengan bulan Ramadhan ini.

Baru-baru ini saya mendapatkan kiriman foto dari Kompasianer Yayuk lewat WhatsApp. Dalam foto tersebut tampak ibu-ibu sedang membagikan nasi kotak pada orang-orang yang lewat di sekitar mereka. 

Gerakan berbagi oleh WKRI, dokumentasi pribadi Yayuk
Gerakan berbagi oleh WKRI, dokumentasi pribadi Yayuk

Dalam pesannya Bu Yayuk menerangkan bahwa itu adalah foto beliau bersama Kelompok Wanita Katolik RI (WKRI) Cabang 6 sedang membagikan takjil pada orang-orang sekitar di depan gang rumahnya.

Sungguh terasa sejuk tatkala kita melihat para pemeluk agama yang berbeda bisa bergandengan tangan, rukun, saling menghargai, bersama-sama berbuat kebaikan pada sesama.

Berbagi pada orang sekitar, dokumentasi pribadi Yayuk
Berbagi pada orang sekitar, dokumentasi pribadi Yayuk

Hakekatnya agama menganjurkan pada kita untuk tidak hanya memperbaiki hubungan dengan Allah (hablumminallah) tapi juga dengan sesama manusia (habluminannas).

Saya tiba-tiba ingat nasehat Gus Dur yang mengatakan bahwa perbedaan adalah fitrah. 

Tidak penting apapun agamamu atau sukumu, kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun