Yuliyanti
Yuliyanti Wiraswasta

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_yuli_adja Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Tradisi Nyadran Jelang Ramadan dari Masa ke Masa

2 April 2022   23:03 Diperbarui: 3 April 2022   12:43 1201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebab, sebagian orang yang merantau mereka menyempatkan untuk pulang kampung. Agar bisa berkumpul dengan keluarga serta ziarah kubur segenap anggota keluarga. 

Suasana begitu ramai, hampir menyerupai perayaan Hari Raya Idul-Fitri. Nyadran juga identik dengan masak besar, untuk kenduren.


Kenduren adalah menyantap nasi bersama lauk pauk, ada ayam ingkung, tahu tempe, sayur sambal goreng krecek telur dan lain sebagainya.

Adapula berbagai penganan tradisional(rampatan bisa 3 hingga 7 rupa) rampatan beratri komplit, ada jadah, wajik  kue apem, coro atau cucur dan lain-lain.

Ilustrasihttps://www.genpi.co/amp/berita/10348/tradisi-nyadran-identik-dengan-tenong-apa-itu
Ilustrasihttps://www.genpi.co/amp/berita/10348/tradisi-nyadran-identik-dengan-tenong-apa-itu

Semua hidangan dimasukan dalam "tenong" atau tenongan.

Tenong adalah tempat menaruh makanan yang terbuat dari bambu yang dianyam dengan bentuk bulat. 

Biasanya digunakan saat ada acara khusus( helatan tradisional di desa untuk membawa nasi golong, berikut sayur, lauk-pauk, penganan dan buah. Kemudian dibawa ke bangsal atau rumah sesepuh desa untuk didoakan.

Baru kemudian disantap bersama layaknya hari raya lebaran. Nyadran Tenongan merupakan wujud syukur masyarakat setempat terhadap limpahan rezeki dari Allah SWT dari tahun ke tahun tetap terjaga.

 
2. Padusan.

Menjelang ramadan ada tradisi padusan "adus" atau mandi(membersihkan diri dengan cara mandi junub(besar) di kolam renang atau pemandian).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun