Yuliana Puspita
Yuliana Puspita Wiraswasta

Menulis untuk diriku

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Aku Berlindung dari Godaan Sampah Plastik yang Ter...

10 Mei 2019   23:48 Diperbarui: 11 Mei 2019   00:08 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aku Berlindung dari Godaan Sampah Plastik yang Ter...
sumber: pixabay.com

sumber: pixabay.com
sumber: pixabay.com

Memakai wadah makanan non plastik
Anda pasti pernah membeli makanan dan dibawa pulang, untuk dimakan bersama keluarga di rumah. Makanan seperti soto daging, tongseng, mi rebus jadi menu favorit. Biasanya dikemas oleh penjualnya menggunakan plastik transparan atau styrofoam yang berbahaya untuk lingkungan.

Memang terasa lebih praktis. Tapi demi kelangsungan hidup bumi, anda tentu bersedia sedikit repot dengan membiasakan diri memakai rantang atau wadah makanan non plastik lainnya sebagai wadah makanan yang anda beli. Bila belum memiliki wadah non plastik, gunakanlah wadah plastik yang tahan lama seperti tupperware atau sejenisnya. 

sumber: pixabay.com
sumber: pixabay.com

Membawa botol minuman
Pada saat berpergian biasakan membawa air minum sendiri dari rumah, sehingga anda tidak perlu membeli air mineral dalam kemasan. Bila habis anda bisa mengisinya kembali dengan air minum yang biasanya disediakan gratis di kantor atau sekolah anda. Bayangkan berapa banyak sampah botol plastik yang bisa anda kurangi setiap harinya dengan kebiasaan ini, dan tentunya pengeluaran yang anda selamatkan

sumber: pixabay.com
sumber: pixabay.com

Hindari menggunakan sedotan plastik
Sedotan plastik jadi hal yang umum ketika kita membeli minuman di kantin atau tempat sejenis. Walaupun kecil, sampah dari sisa sedotan plastik ini tidak bisa diremehkan. Jadi mulai sekarang biasakan untuk memberitahu pramusaji di kantin tempat anda memesan minuman, supaya tidak menambahkan sedotan plastik pada minuman anda. Bila anda ingin memakai sedotan gunakan yang non plastik. Di toko online marketplace sudah banyak yang menjual sedotan yang terbuat dari bambu. 

sumber: pixabay.com
sumber: pixabay.com

Mendaur ulang sampah plastik
Ini salah satu solusi yang keren. Ketika kita berusaha keras berpikir bagaimana cara mengurangi sampah plastik, selalu muncul ide hebat cara mendaur ulang sampah plastik sehingga menjadi produk baru yang bisa dimanfaatkan atau bahkan dijual. Sampah plastik yang ada di rumah kita sendiri bisa kita daur ulang supaya lebih berguna. 

Misalnya botol bekas air mineral bisa anda desain ulang menjadi pot bunga untuk memperindah lingkungan anda sendiri. Ada juga cerita Pak Karsin dari Purbalingga mampu memproduksi paving block yang terbuat dari sampah plastik, dan menjadikannya sebuah industri rumah tangga. Ini adalah contoh dari daur ulang sampah plastik yang bisa menghasilkan produk baru dengan nilai jual lebih tinggi.

Sebenarnya masih banyak lagi cara untuk mengurangi sampah plastik di kehidupan kita. Namun yang terpenting adalah mengurangi sampah plastik harus menjadi kesadaran serta kebiasaan hidup kita. Setelah menjadi kebiasaan maka solusi-solusi baru akan muncul. Selamat menikmati bulan Ramadan .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun