Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Dosen

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Sidomuncul Pionir Mudik Lebaran Gratis

31 Mei 2019   09:14 Diperbarui: 31 Mei 2019   10:07 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sidomuncul Pionir Mudik Lebaran Gratis
soloraya.solopos.com

Sudah seminggu ini masyarakat Jakarta dapat melihat berbagai jenis bus Antar Kota -- Antar Provinsi (AKAP) dan bus-bus pariwisata disiapkan dengan banner atau pengecatan body dengan huruf besar dan lukisan menarik "MUDIK BARENG"; ada pula iklan BUMN atau Produk ikut dipromosikan dalam disain itu.

Mudik dan lebaran telah menjadi sebuah fenomena nasional di Indonesia dan menjadi sebuah instrumen sosial budaya dan juga ekonomi yang dikelola dengan baik untuk memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi negeri ini. Bayangkan saja, menurut data yang ada ada asekitar 14,9 juta orang dari Jabodetabek akan mudik dan lebaran bersama di kota asal mereka.

Musim mudik lebaran segera tiba. Kementerian Perhubungan memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2019 akan jatuh pada 31 Mei 2019. Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil survei yang dilakukan Kemenhub.Kepala Litbang Kemenhub, Sugihardjo mengatakan, puncak arus mudik akan terjadi pada H-5 Lebaran 2019 dengan perkiraan waktu keberangkatan terjadi pada pukul 06.00-08.00 WIB. Kemenhub juga memprediksi sebanyak 14.901.468 warga Jabodetabek akan melakukan mudik Lebaran 2019.

Bisa dihitung begitu dahsyat multiplier effeck yang dinikmati oleh pertumbuhan ekonomi bangsa ini. Bahkan menurut data terakhir, Bank Indonesia menyediakan sekitar hampir 300 trilun rupiah untuk dana yang akan ditarik oleh para pemudik sebagai kebutuhan operasional mudik dan lebaran. Sungguh angka yang sangat fantastik yang akan mendorong berbagai dinamika ekonomi sosial masyarakat.

Mungkin banyak orang tidak tahu dari mana sebenarnya ide awal mudik lebaran gratis yang hingga sekarang menjadi sebuah tradisi bahkan menjadi model yang di lakukan oleh banyak perusahaan bahkan pihak lembaga atau organisasi.

Sekedar kilas balik; penggagas pertama ide Mudik Bareng ini sebenarnya dari pucuk pimpinan perusahaan jamu PT Sidomuncul, yang kala itu mengoperasikan beberapa  pabrik di daerah Solo.

Di tahun 2000 sudah dikonsentrasikan ke pabrik utama di Bawen. Pabrik baru yang berlokasi di Klepu, Kec. Bergas, Ungaran, dengan luas 29 ha tersebut diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia, Dr. Achmad Sujudi pada tanggal 11 November 2000.

Ide pucuk pimpinan pabrik Sidomuncul merupakan kreativitas mengembangkan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang

dilaksanakan secara tulus dan dalam skala besar (setiap menjelang liburan Hari Raya Idulfitri), mendapat simpati dari Pemerintah DKI dan perhatian masyarakat luas berkat penyebaran media. Mudik Bareng Sidomuncul menjadi role model; kemudian ditiru oleh beberapa perusahaan lain.

Mudik Bareng menyediakan sarana dan prasarana mudik menjelang Lebaran dan mengantar kembali ke tempat bermukimnya masyarakat yang berasal dari daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.  Program dengan jumlah beberapa bus dimulai pada tahun 2001.   

Yang berkembang dan di ekspose di media di tahun 2007 dengan menyiapkan 260 Unit Bus. Ketika itu mengangkut 16.000 bakul jamu, penjaja, penjual retail produk Sidomunucul

Program Mudik Gratis (kemudian hari lebih dikenal sebagai Mudik Bareng) hingga tahun -- tahun berikutnya  berjumlah lebih dari ratusan ribu orang yang telah diperluas pengantaran gratis ke berbagai kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur; yang semula hanya dimulai mengantar ke 2 kota di Surakarta.

Mudik Gratis dan Pelajaran dari CSR Sidomuncul

Melaksanankan program mudik dan lebaran gratis bersama menjadi sarana yang sangat tepat dan cocok diguanakan oleh perusahaan untuk mengimplementasikan apa yang disebut dengan CSR, Corprate Social Responsibility.

CSR sebagai sebuah tanggungjawab perusahaan disarankan oleh berbagai ketentuan untuk di lakukan, tidak saja di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Walaupun dalam prakteknya banyak juga perusahaan yang tidak melakukannya dengan benar. Artinya sasarannya tidak tepat, dan sering digunakan untuk kepentingan yang menyimpang, misalnya dalam lingkungannya sendiri dan tidak menyentuh masyarakat banyak yang lebih membutuhkan.

Sesungguhnya melaksanakan program CSR atau seharusnya disebut dalam bahasa Indonesia sebagai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan peruashaan memiliki beberapa tujuan yang sangat strategis dan mendasar, antara lain adalah:

  1. Membangun kepercayaan internal dan eksternal
  2. Meningkatkan semangat partisipasi dalam memberikan solusi
  3. Membangun kedekatan dengan mitra kerja
  4. Memberdayakan dan menghormati kepentingan karyawan
  5. Sebagai wujud Tanggung Jawab Sosial juga terhadap Lingkungan
  6. Benefit dan terdongkraknya Brand Equity
  7. Secara tidak langsung meningkatkan Profit

Tujuan-tujuan CSR seperti dikemukakan diatas, oleh banyak perusahaan sering sekali digunakan untuk memperlihatkan eksistensinya ditengah-tengah kompetisi perushaaan dalam sbeuah industry yang dihadapi. Sebagai contoh, pengagas awal program mudik dan lebaran gratis yaitu PT Sidomuncul, program CSR yang dijalankan dirangkum dalam motto:

"Kami sadar bahwa memelihara lingkungan, menggunakan bahan yang baik, menghasilkan produk yang aman, berpartisipasi bagi masyarakat yang membutuhkan, adalah bagian dari CSR"

http://old.solopos.com/2014/07/21/foto-mudik-gratis-sidomuncul-gelar-mudik-gratis-520918
http://old.solopos.com/2014/07/21/foto-mudik-gratis-sidomuncul-gelar-mudik-gratis-520918
Ditinjau dari kegiatan-kegiatan CSR PT. Sidomuncul, lebih cenderung melaksanakan kegiatan tanggungjawab sosial yang didorong oleh kesadaran perusahaan kepada masyarakat; sesuai beberapa gagasan CSR yang memperhatikan : Stakeholders, Sustainable  atau Kelanggengan, Pelestarian Lingkungan, Peningkatan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat.  

Sejumlah pelajaran penting yang bisa diambil dan dipedomani oleh pelaku bisnis lainnya yang diterapkan oleh PT Sidomuncul, yaitu:

  1. Kepedulian dan komitmen PT. Sidomuncul ini seiring dengan konsep mendapatkan keuntungan bisnis dengan memberdayakan manusia/pekerja di alam yang lestari (Profit, People, and Planet), yang dipopulerkan di tahun 1998 oleh  John Elkington dalam bukunya: Cannibals with Forks: The Triple Bottom Line in the 21st Century Business. The 3 Ps: Profit, Planet & People.
  2. PT. Sidomuncul dalam menjalankan bisnisnya tidak semata-mata hanya mengutamakan faktor keuntungan melainkan juga tetap menyeimbangkan dengan faktor sosial (people) dan lingkungan (planet).
  3. Setelah menemukan bentuk CSR yang sustainable (Mudik Bareng, dan Pelestarian Lingkungan Pabrik Berkelanjutan); philanthropy (memberikan sumbangan) hanya dijalankan sebagai tactical strategy.
  4. Sesuai konsep CSR pelestarian lingkungan dengan memanam pohon disekitar pabrik, banyak dilakukan juga oleh perusahaan/organisasi lain.

Industri profesional dan pelaku bisnis perlu memahami  pentingnya program CSR sebagai salah satu komponen meningkatkan Corporate Reputation. Sebab reputasi merupakan kata kunci bagi sebuah perusahaan yang sukses dan berhasil dalam persaingan yang sangat ketat.

Indonesia harus berbangga dengan konsisten dari perusahaan seperti PT Sidomuncul dalam mengembangkan core bisnisnya di bidang jamu tradisional yang sudah semakin mengglobal.

Di tangan Manajaemen Sidomunculnya muncul berbagai temuan, inovasi dan terobosan sedemikian jauh sehingga produk jamu yang dulu hanya dikenal secara tradisional dan juga dengan market yang super tradisopnal sekarang tidak lagi. Bahkan sudah menyasar habis generasi milenial yang mulai akrab dengan jamu dengan kemasan yang sudah sangat kekinian.

Selamat bermudikria dan Selamat merayakan hari kemenangan yaitu Idul Fitri.

Catatan : Terima kasih pak Ludwig Suparmo, material artikel yang sangat informastif ini. Selamat menikmati liburan panjang lebaran 2019. GBu

YupG., 31 Mei 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun