Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Wiraswasta

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tips Mudik 2022 ala Pak Menteri

24 April 2022   09:11 Diperbarui: 24 April 2022   18:49 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tips Mudik 2022 ala Pak Menteri
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Jika ternyata pilihan waktu diatas tidak bisa dilaksanakan karena alasan tertentu, saran saya, pertimbangkan untuk mudik atau pulang balik diluar waktu regular sebagaimana biasa dilakukan selama ini. Yang dimaksud waktu regular itu adalah berangkat mudik sekitar H-4 sebelum hari raya idul fitrih. Dan pulang balik kira-kira H+4 setelah lebaran.

Tipsnya begini: bagi anda yang setelah dipertimbangkan ada kemungkinan tidak bisa berpedoman pada mudik secara regular karena diprediksi dapat menimbulkan masalah, pilih saja waktu mudik di awal atau pertengahan puasa. Dan pulang baliknya nanti lakukan menjelang datangnya idul fitrih. 

Jadi, saat anda mulai berangkat mudik ke kampung halaman, kondisi jalan raya masih normal. Tidak ada kemacetan. Karena para pemudik yang lain masih belum berangkat. Sedangkan saat anda hendak pulang balik, lakukan sekitar H-2 sebelum idul fitrih. Saat itu, jalan-jalan justru dalam kondisi lengang. Karena disaat para pemudik lain baru mulai berangkat, mereka justru tengah berpapasan dengan anda yang saat itu juga sudah dalam perjalanan pulang.

Ya benar, mudik kekampung halaman tidak harus dilakukan menjelang H-4 sebelum ramadhan berakhir. Dan balik ketempat asal, juga tidak harus H+4 setelah idul fitrih. 

Lalu ada yang tanya, apakah pilihan itu tidak menggugurkan keutamaan dari segi kualitas nilai-nilai mudik, karena baik berangkat maupun saat pulang baliknya masih dalam suasana berpuasa..? Jika mencermati esensi mudik diatas, jawabannya sama sekali tidak. Karena nilai-nilai mudik tidak tergantung pada faktor waktu. Akan tetapi ada pada niat yang ingin dicapai oleh pemudik.

Niat pemudik untuk menjunjung tinggi tanah kelahiran, menghilangkan rasa penat, serta mempererat tali silaturahim, yang kesemuanya mengandung pahala dan kebaikan, dapat dilakukan setiap waktu. 

Tidak harus selaras dengan momentum mudik lebaran secara reguler. Bahkan kapanpun waktunya, sepanjang anda punya waktu kosong, diluar momentum mudik hari rayapun, misal pasca ramadhan, silahkan saja. Saya berani menjamin, meskipun melakukan kegiatan mudik diluar hari-hari mindstream, pahala dan kebaikan tetap bisa anda dapatkan secara sempurna.

Bahkan bisa jadi, kualitas nilai-nilai kesucian yang akan diraih, menjadi lebih besar jika niatnya dobel. Pertama, ingin menggapai esensi mudik. Kedua, enggan menjadi kontributor sebagai pihak yang turut serta menjadi penyebab terjadinya kecelakaan akibat kepadatan arus lalu lintas dimana anda ada didalamnya.

Sebagaimana disampaikan Pak Menteri, tagline mudik 2022 adalah : "Mudik Aman, Mudik Sehat". Siapa yang punya tanggung jawab mencapai keberhasilan tagline itu..? Ya semuanya. Baik pemudik sebagai pihak yang punya hajat, maupun pemerintah sebagai pihak yang punya kuasa. 

Dari pihak pemudik, yang diperlukan adalah kesadaran. Bahwa keselamatan adalah yang utama dibanding hajat untuk mudik. Sementara yang diperlukan dari pemerintah adalah niat baik untuk menggunakan kekuasaan dalam hal mengatur jalannya lalu lintas secara benar, persuasif dan tepat sasaran. Agar para pemudik merasa aman dan sehat selama dalam perjalanan.

Akhirnya, menurut saya tips mudik 2022 akan berjalan sukses kalau memperhatikan beberapa himbauan berikut ini. Pertama, hindari waktu-waktu padat arus lalu lintas. Karena pada saat ini, perjalanan pasti terganggu macet. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun