Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Wiraswasta

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tips Mudik 2022 ala Pak Menteri

24 April 2022   09:11 Diperbarui: 24 April 2022   18:49 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tips Mudik 2022 ala Pak Menteri
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Sekedar info, saya sudah pernah tulis tentang tema mudik 2022. Judulnya Tips Mudik Aman Bagi Karyawan. Tayang di Kompasiana tanggal 20 April kemarin. Pada tulisan kali ini, saya coba memotret serba serbi mudik dari sisi yang lain. Semoga dapat memperkaya tulisan saya sebelumnya.

Secara esensial, mudik memiliki nilai-nilai ibadah spriritual yang erat kaitannya dengan kepuasan bathin. Yakni, kegiatan untuk mengembalikan jati diri pada kondisi fitrih. Kembali suci dan bersih seperti bayi baru lahir. Lebur segala dosa dan kesalahan. Aktifitas yang dilakukan adalah bermaaf-maafan atas segala salah dan dosa. Ziarah kubur. Makan bersama dan beberapa aktifitas lain yang dipilih sesuai adat istiadat setempat.

Sehubungan dengan tips mudik 2022, Kompas TV pada 10 April lalu, menayangkan jumpa pers Menteri Perhubungan (Kemenhub) Bapak Budi Karya Sumadi. 

Saat itu, Pak Menteri menyampaikan bahwa Kemenhub dan pihak terkait lainnya, diberi tugas oleh presiden agar dapat mengatur mudik dengan baik, aman dan sehat. Ada satu tagline yang disepakati, yakni "Mudik Aman Mudik Sehat". Menurut Pak Menteri, itu artinya mudik harus lancar dan aman.

Sebenarnya, berlalu lintas yang lancar dan aman harus diupayakan  setiap saat. Tidak tergantung pada waktu atau kegiatan tertentu. Hanya saja, pemerintah utamanya pihak kepolisian, biasanya melakukan langkah-langkah ekstra untuk aktifitas mudik. Karena sangat rawan terjadi kemacetan dimana-mana. Hampir secara nasional.

Selain kemacetan, faktor keselamatan juga harus menjadi perhatian khusus. Sekedar dipahami, bahwa Islam sangat menganjurkan agar ummatnya menjaga diri dari berbagai macam bentuk perbuatan yang dapat mengancam keselamatan. Apalagi hingga membahayakan nyawa. Dalil tentang hal ini termaktub di qur'an surat Al Baqarah ayat 195. Disini Allah berfirman : "Dan..janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik".

Ayat tersebut diperkuat oleh hadits Nabi yang menggariskan bahwa tidak boleh ada bahaya atau tindakan yang bisa mengancam, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. 

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam al Hakim dan Baihaqi juga disebutkan bahwa : Barangsiapa membahayakan orang lain, maka Allh akan membalas bahaya kepadanya dan barangsiapa menyusahkan atau menyulitkan orang lain, maka Allh akan menyulitkannya." Ayat dan teks hadits diatas, secara tegas menyebutkan bahwa ummat Islam diperintahkan untuk menghidar dari ancaman atau bahaya yang bisa mencelakai diri sendiri maupun orang lain (dikutip dari artikel Fakultas Islam Nusantara, Universitas NU. Indonesia).

Anda punya tips mudik 2022..? Silahkan pakai atau praktekkan. Demi keselamatan anda. Namun, apapun bentuk dan bagaimanapun tips itu dijalankan, faktor keselamatan tidak boleh dilupakan. Bahkan harus menjadi pertimbangan utama. Jangan karena kesusu ingin cepat sampai ditempat tujuan, anda seenaknya gunakan tips. Pakai ngebut misalnya bagi yang pakai kendaraan pribadi. Atau bawa barang sebanyak-banyaknya tanpa peduli kapasitas dan kemampuan.

Maka berpijak dari Quran dan Hadits diatas, umat islam sebaiknya harus merubah pola pikir tentang mudik. Bahwa keselamatan adalah faktor yang paling utama, dibanding kegiatan mudik itu sendiri. Lalu apakah karena itu umat islam jadi tidak boleh melakukan mudik..? Ya tidak harus begitu. Ini juga merupakan satu sikap yang kurang tepat. Yang paling baik adalah bijaksana menentukan waktu, kapan hendak mudik, dan kapan pula saat harus balik.

Misal, pilih waktu mudik diluar hari-hari padat. Untuk lebaran tahun 2022 ini, Menteri Perhubungan menyarankan agar umat islam sebaiknya menghindari berangkat pada tanggal 28-29 April 2022. Karena pada tanggal-tanggal ini, diprediksi menjadi puncak mudik. Sebaiknya, lakukan perjalanan mudik mulai pada 25-27 April. Saat pulang balik juga demikian. Hindari waktu-waktu ramai. Pilihlah waktu-waktu sepi.

Jika ternyata pilihan waktu diatas tidak bisa dilaksanakan karena alasan tertentu, saran saya, pertimbangkan untuk mudik atau pulang balik diluar waktu regular sebagaimana biasa dilakukan selama ini. Yang dimaksud waktu regular itu adalah berangkat mudik sekitar H-4 sebelum hari raya idul fitrih. Dan pulang balik kira-kira H+4 setelah lebaran.

Tipsnya begini: bagi anda yang setelah dipertimbangkan ada kemungkinan tidak bisa berpedoman pada mudik secara regular karena diprediksi dapat menimbulkan masalah, pilih saja waktu mudik di awal atau pertengahan puasa. Dan pulang baliknya nanti lakukan menjelang datangnya idul fitrih. 

Jadi, saat anda mulai berangkat mudik ke kampung halaman, kondisi jalan raya masih normal. Tidak ada kemacetan. Karena para pemudik yang lain masih belum berangkat. Sedangkan saat anda hendak pulang balik, lakukan sekitar H-2 sebelum idul fitrih. Saat itu, jalan-jalan justru dalam kondisi lengang. Karena disaat para pemudik lain baru mulai berangkat, mereka justru tengah berpapasan dengan anda yang saat itu juga sudah dalam perjalanan pulang.

Ya benar, mudik kekampung halaman tidak harus dilakukan menjelang H-4 sebelum ramadhan berakhir. Dan balik ketempat asal, juga tidak harus H+4 setelah idul fitrih. 

Lalu ada yang tanya, apakah pilihan itu tidak menggugurkan keutamaan dari segi kualitas nilai-nilai mudik, karena baik berangkat maupun saat pulang baliknya masih dalam suasana berpuasa..? Jika mencermati esensi mudik diatas, jawabannya sama sekali tidak. Karena nilai-nilai mudik tidak tergantung pada faktor waktu. Akan tetapi ada pada niat yang ingin dicapai oleh pemudik.

Niat pemudik untuk menjunjung tinggi tanah kelahiran, menghilangkan rasa penat, serta mempererat tali silaturahim, yang kesemuanya mengandung pahala dan kebaikan, dapat dilakukan setiap waktu. 

Tidak harus selaras dengan momentum mudik lebaran secara reguler. Bahkan kapanpun waktunya, sepanjang anda punya waktu kosong, diluar momentum mudik hari rayapun, misal pasca ramadhan, silahkan saja. Saya berani menjamin, meskipun melakukan kegiatan mudik diluar hari-hari mindstream, pahala dan kebaikan tetap bisa anda dapatkan secara sempurna.

Bahkan bisa jadi, kualitas nilai-nilai kesucian yang akan diraih, menjadi lebih besar jika niatnya dobel. Pertama, ingin menggapai esensi mudik. Kedua, enggan menjadi kontributor sebagai pihak yang turut serta menjadi penyebab terjadinya kecelakaan akibat kepadatan arus lalu lintas dimana anda ada didalamnya.

Sebagaimana disampaikan Pak Menteri, tagline mudik 2022 adalah : "Mudik Aman, Mudik Sehat". Siapa yang punya tanggung jawab mencapai keberhasilan tagline itu..? Ya semuanya. Baik pemudik sebagai pihak yang punya hajat, maupun pemerintah sebagai pihak yang punya kuasa. 

Dari pihak pemudik, yang diperlukan adalah kesadaran. Bahwa keselamatan adalah yang utama dibanding hajat untuk mudik. Sementara yang diperlukan dari pemerintah adalah niat baik untuk menggunakan kekuasaan dalam hal mengatur jalannya lalu lintas secara benar, persuasif dan tepat sasaran. Agar para pemudik merasa aman dan sehat selama dalam perjalanan.

Akhirnya, menurut saya tips mudik 2022 akan berjalan sukses kalau memperhatikan beberapa himbauan berikut ini. Pertama, hindari waktu-waktu padat arus lalu lintas. Karena pada saat ini, perjalanan pasti terganggu macet. 

Kedua, bagi yang belum punya mobil, sebaiknya pakai kendaraan umum atau fasilitas mudik gratis yang diselenggarakan oleh pemerintah, BUMN, maupun swasta. Jangan paksakan pakai motor. Bahaya kata Pak Menteri Perhubungan. Ketiga, sebelum berangkat, cek barang-barang yang hendak dibawa. 

Jangan berlebihan. Pilih yang penting-penting saja. Dan tinggalkan yang sekiranya tidak bermanfaat. Keempat, sebelum berangkat, cek juga kesehatan. Jika dalam kondisi fit, silahkan mudik. Tapi jika badan ada kendala, jangan coba-coba berangkat. Agar tidak menjadi masalah bagi diri sendiri dan juga bagi orang lain. Sekali lagi, bijaklah dalam bersikap. Ingat, islam lebih mementingkan keselamatan dibanding kegiatan mudik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun