Silaturahmi Ketika Teleworking? Jadikan Aja Komunikasi sebagai Ajang Rekreasi!
Sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan ada Warga Negara Indonesia yang positif terjangkit covid-19 pada awal Maret lalu. Gubernur DKI Jakarta mencetuskan ide teleworking atau bekerja jarak jauh. Sebagai bentuk antisipasi penularan virus tersebut.
Ide ini, sejalan dengan rekomendasi badan kesehatan dunia (WHO) sebagai imbauan pencegahan corona di lingkungan kerja. Yang kemudian dikenal dengan istilah work from home.
Kemudian hadir kebijakan berikut, seperti belajar di rumah, pembatasan kontak fisik serta pembatasan interaksi sosial. Reaksi pro dan kontra yang terjadi di awal perlahan meredup. Ketika penularan dan penyebaran virus ini semakin meluas dan cepat.
Awalnya, disambut baik. Karena di maknai "liburan". Tak harus ke kantor dan datang tepat waktu, kerjanya bisa santai di rumah. Setiap hari berkumpul dengan keluarga. Tapi, akhirnya tak seindah itu. Hiks...
Jadi, sebelum menulis tema samber 2020 hari ke-5 tentang silaturahmi antar rekan kerja tak putus walau tak jumpa. Aku tuliskan warna-warni situasi bekerjanya dulu, ya? Hihi...
"Lihat di grup! Juga udah aku japri"
"Check email!"
"Draft udah dikirim versi pdf di Google drive!"
Juga mengalami seperti pesan di atas? Begitulah, perubahan secara tiba-tiba itu, menciptakan kesulitan beradaptasi juga kepanikan menyigi teknologi. Tapi beban tugas serta kewajiban, musti tetap dilakukan, tah?
Ditambah lagi dengan beberapa kebijakan dan keputusan "ajaib" pimpinan, terkadang membuat dahi berkerut. Namun harus tetap dilaksanakan!
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya