Ini Ceritaku tentang Bukber Hemat, Tetap Nikmat
Pertama. Tak hanya hemat, ada ikatan silaturahmi jika Bukber di Masjid.
Jamaknya, setiap masjid akan menyediakan menu berbuka bagi yang berpuasa di bulan ramadan. Selain itu, menu berbukanya juga setiap hari berganti, kan?
Terlepas dari motivasi hemat ala anak m
Kosan sebagaimana aku dulu, dan sekarang juga dialami oleh si Sulung di Malang. Buka bersama di masjid itu seru!
Serunya? Sebelum atau saat menikmati menu berbuka, kita bisa bercengkrama jemaah lain, atau malah dengan jiran tetangga, yang mungkin jarang kita lakukan di hari-hari biasa.
Tanpa kita sadari, ajang buka bersama di masjid menjadi wadah pengikat siilaturahim!
Nah, Masjid AlJihad di kampungku, setiap hari minggu, jamaah tak hanya menikmati takjil. Tapi juga makan bersama. Masakannya? Diolah oleh anggota Risma!
Kedua. Ikutan Bukber bareng Keluarga Besar
Ini juga acapkali terjadi, kan? Seperti halmya kebiasan menyambut bulan ramadan, dengan melakukan ritual doa bersama dengan menjamu jiran tetangga (Sedekah ruwah).
Nah, di keluarga besarku, juga melakukan tradisi ini. Akan ada kesepakatan bersama, menentukan kapan waktu dan hari pelaksanaan buka bersama keluarga besar!
Jadi, semua anak, menantu serta semua cucu diajak untuk buka bersama. Bisa di rumah Orangtua, atau malah bergantian di rumah saudara. Semisal dari saudara yang paling tua, hingga saudara bungsu.
Tak perlu khawatir jika ditunjuk jadi tuan rumah! Wong, setiap keluarga juga akan membawa takjil atau menu berbuka bagi keluarga masing-masing.
Jadi, buka bersama, bisa juga dimaknai berbuka di tempat yang sama! Ahaaay....