zaldy chan
zaldy chan Administrasi

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Memaafkan Tanpa Kata Tapi, Berani?

29 April 2023   21:42 Diperbarui: 29 April 2023   21:47 1211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memaafkan Tanpa Kata Tapi, Berani?
Ilustrasi Sepasang Kekasih/foto: pixabay.com

Sependektahuku, mudah berucap kata maaf. Sesiapapun! Malah, ada yang berucap kata maaf, tanpa ada yang menagih kata maaf itu.

Lihat aja, baliho jelang idulfitri yang memajang gambar para pejabat atau calon pejabat di tepian jalan. Jejangan malah ada yang bertanya: itu siapa, ya?

Kalimat kedua: "Aku mencintaimu."

Dua kata ini, bisa saja dimaknai sebagai wujud komitmen dan pengakuan diri sosok perempuan itu, kan? Anggaplah, itu sebagai sebuah keputusan tentang rasa.

Namun, bakal terasa janggal, tah? Jika sudah mengambil keputusan dalam ucapan "aku mencintaimu" sebagai bentuk komitmen. Kenapa diawali dengan kata maaf?

Akhirnya, bermuara pada banyak letusan pertanyaan serta kemungkinan: Adakah yang salah dengan keputusan untuk mencintai? Kenapa? Mungkinkah?

Ucapan maaf. Apatah lagi beriringan demgan pengambilan keputusan, terkadang menuntut jawaban, alasan hingga penjelasan! Hiks...

Kalimat ketiga: "Tapi..."

Dalam kaidah bahasa Indonesia, Tapi adalah bentuk tidak baku dari Tetapi. Sebuah kata hubung untuk menyatakan hal yang tak selaras atau bertentangan.

Menurutku, keberadaan satu kata pada kalimat ketiga ini, akhirnya 'menabrak dan membantah" isi juga makna dari dua kalimat sebelumnya.

Dengan kata lain. Tak ada ucapan maaf. Dan tak ada keputusan untuk mencintai. Dan, itu tanpa alasan. Apalagi penjelasan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun