Seorang freelancer yang menyenangi dunia content creator dan kepenulisan
Ajang Adu Outfit dan Pencapaian, Benarkah Terjadi Saat Bukber bersama Teman Lama?
Penentuan dresscode juga dapat dilakukan polling antara beberapa pilihan mungkin. Misal tema pondok pesantren, untuk laki-laki harus menggunakan sarung, koko, dan peci, sedangkan untuk perempuan menggunakan gamis dan jilbab menutup dada. Juga perlu ditentukan warnanya, apakah tema monokrom atau earth tone.
Perlu diperhatikan, sebenarnya tidak ada keharusan beli baju baru hanya untuk momen sekali saat bukber bahkan saat Idul Fitri. Kecuali jika benar-benar dibutuhkan. Kita bisa mix and match beberapa baju lama di almari, asalkan masih bagus, kenapa tidak?
Orang-orang juga tidak akan ingat, bajunya pernah dipakai atau tidak, kuncinya adalah di mix dan match. Jika biasanya menggunakan gamis dan jilbab yang sudah sepaket saat dulu beli. Mungkin sekarang bisa diubah dengan mengganti jilbabnya dengan yang lain, tentu pertimbangannya adalah kecocokan warna, dan pertimbangan motif-polos, jika gamis bermotif, maka jilbabnya polos, begitu sebaliknya.
Tambahan lain, jika gamis polos dan ingin menambah kesan casual dan fresh, mungkin bisa ditambah dengan outer yang dimiliki. Tentu Anda lebih paham dengan selera Anda, saya ucapkan selamat berkreasi di depan standing mirror Anda.
Buatlah acara yang terstruktur, tidak hanya makan-makan dan pulang
Bukber memang acara intinya adalah makan bersama secara santai dan bersama-sama teman lama. Namun sebaiknya ada acara terstruktur yang dibuat, sehingga tidak ujug-ujug datang, foto-foto, makan, dan pulang.
Selain itu, kekosongan acara dapat menjadikan ajang adu pencapaian, yang dikhawatirkan oleh beberapa orang. Sebaiknya secara pribadi, kita dapat membentengi diri untuk bertanya hal sensitif, seperti pekerjaan apa, gaji berapa, mana pasangannya, kecuali jika mereka menceritakan kisahnya sendiri.
Namun sebaliknya, jika Anda yang ditodong dengan pertanyaan seperti itu, tidak perlu khawatir, ungkapkan semua pencapaian yang Anda miliki, karena semua orang memiliki kelebihan dan pencapain terbaik versi dirinya, intinya harus dijawab dengan percaya diri.
Struktur acara yang jelas juga dapat menghindari bukber garing yang kehabisan topik dan malah asik main handphone sendiri. Tentu sangat menyalahi tujuan dari adanya bukber, merekatkan yang telah lama terpisah. Sehingga aturan awal adalah menyita sementara handphone tiap orang dan dikumpulkan di dalam box yang sudah disiapkan, tentu sebelumnya diberikan kantong identitas sebagai pembungkus handphone.
Pertama tentu ada sepatah dua patah kata dari ketua bukber, kedua ada perkenalan ulang sambil tiap orang memberikan kata-kata mutiara kehidupan, hal ini sebagai sarana kontribusi agar semua orang mendapatkan jatah public speaking nya, serta mengingat kembali nama-nama yang mungkin sudah lama dilupakan.
Ketiga bisa dilanjutkan dengan memainkan sebuah games, games sederhana yang dapat dimainkan oleh banyak orang dan tidak membutuhkan property berlebih, misalnya cerdas cermat tema agama, berebut kursi, tebak gaya dan sebagainya. Games dapat membuat suasana makin asik dan merekatkan para anggota yang tergabung dalam satu kelompok, tentu penentuan kelompok juga harus diacak.
Setelah games, mungkin adzan maghrib sudah berkumandang dan waktunya menyantap makanan masing-masing. Setelah itu handphone dibagikan dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama sebagai kenang-kenangan. Struktur acaranya juga harus ditentukan berapa lama durasi per acara, agar dapat terlaksana dengan maksimal dan tepat waktu.
Semoga bermanfaat.