Zida Sinata Milati
Zida Sinata Milati Freelancer

Seorang freelancer yang menyenangi dunia content creator dan kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ajang Adu Outfit dan Pencapaian, Benarkah Terjadi Saat Bukber bersama Teman Lama?

14 Maret 2024   09:15 Diperbarui: 14 Maret 2024   09:26 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ajang Adu Outfit dan Pencapaian, Benarkah Terjadi Saat Bukber bersama Teman Lama?
Ilustrasi Foto Bersama Alumni | Dok. simbolja.blogspot.com

Momen buka bersama teman lama tentu menjadi hal yang ditunggu bagi sebagian kelompok orang, namun ada juga yang mencoba menghindarinya dengan alasan sedang berada diluar kota karena memang sedang ada pekerjaan, atau hanya khawatir akan bukber yang berkedok adu outfit dan adu pencapaian.

Sebagian orang akan cenderung untuk menjadi terbaik, atau setidaknya ada perkembangan daripada masa lalu dengan berusaha menunjukkan kesuksesannya dengan apa yang mereka kenakan, baik pakaian maupun kendaraan.

Bagaimana tidak, sudah lama tidak bertemu, dan sekalinya bertemu di saat bukber. Pasti ingin menjadi versi terbaik dari diri masing-masing. Namun tidak perlu khawatir, berikut adalah beberapa tips agar bukber dapat membuat nyaman semua anggota.

Tentukan tanggal bukber dengan polling jauh-jauh hari

WhatsApp adalah salah satu aplikasi komunikasi yang paling banyak digunakan untuk membuat grup alumni, baik SD, SMP, SMA, maupun kuliah. Saat ini fitur whatsapp juga sudah banyak kemajuan, salah satunya adalah adanya fitur polling, yang mana setiap anggota dalam grup dapat memberikan suaranya tanpa paksaan.

Polling adalah salah satu cara mudah untuk menentukan tanggal berapa bukber dilakukan. Tentu sebelumnya ada salah satu anggota yang mengawali dan menggerakkan para anggota di grup alumni yang sebelumnya tidak ada tanda-tanda kehidupan.

Polling nantinya juga dapat di-design sedemikian rupa, agar efektif dan efisien, seperti pilihan tanggal mungkin hanya dibuat 2/3 pilihan saja, agar tidak membingungkan, juga carilah tanggal di akhir Ramadan, karena biasanya banyak yang merantau karena kerja, dan baru pulang saat menjelang Idul Fitri.

Selain itu, juga bisa dibuat pengaturan satu orang hanya bisa memberikan satu kali suaranya, dengan mematikan 'izin beberapa jawaban'. Hal ini menjadi penting karena jika diberikan akses memilih beberapa kali, nantinya tidak bisa dilihat siapa saja yang belum melakukan polling dan akan membuat binggung berapa jumlah suara total yang seharusnya terkumpul.

Yang sebenarnya menjadi tantangan adalah menggerakkan para anggota untuk aktif dalam diskusi pemilihan tanggal, karena biasanya banyak dari anggota yang hanya read saja namun tidak juga menggerakkan jemarinya untuk memberikan timbal balik.

Melakukan polling tanggal jauh-jauh hari, dapat berguna untuk persiapan baik dari segi uang yang akan digunakan untuk bayar makan buka puasa, maupun persiapan mix-match dresscode.   

Tentukan dresscode yang tidak memberatkan

Dresscode cukup menarik untuk ditentukan, yang menjadi penting adalah, penentuan dresscode bisa disanggupi oleh semua anggota alumni dan tidak memberatkan. Selain itu, dresscode juga digunakan untuk membuat identitas atau pembeda antara grup alumni satu dengan lainnya.

Penentuan dresscode juga dapat dilakukan polling antara beberapa pilihan mungkin. Misal tema pondok pesantren, untuk laki-laki harus menggunakan sarung, koko, dan peci, sedangkan untuk perempuan menggunakan gamis dan jilbab menutup dada. Juga perlu ditentukan warnanya, apakah tema monokrom atau earth tone.

Perlu diperhatikan, sebenarnya tidak ada keharusan beli baju baru hanya untuk momen sekali saat bukber bahkan saat Idul Fitri. Kecuali jika benar-benar dibutuhkan. Kita bisa mix and match beberapa baju lama di almari, asalkan masih bagus, kenapa tidak?

Orang-orang juga tidak akan ingat, bajunya pernah dipakai atau tidak, kuncinya adalah di mix dan match. Jika biasanya menggunakan gamis dan jilbab yang sudah sepaket saat dulu beli. Mungkin sekarang bisa diubah dengan mengganti jilbabnya dengan yang lain, tentu pertimbangannya adalah kecocokan warna, dan pertimbangan motif-polos, jika gamis bermotif, maka jilbabnya polos, begitu sebaliknya.

Tambahan lain, jika gamis polos dan ingin menambah kesan casual dan fresh, mungkin bisa ditambah dengan outer yang dimiliki. Tentu Anda lebih paham dengan selera Anda, saya ucapkan selamat berkreasi di depan standing mirror Anda.

Buatlah acara yang terstruktur, tidak hanya makan-makan dan pulang

Bukber memang acara intinya adalah makan bersama secara santai dan bersama-sama teman lama. Namun sebaiknya ada acara terstruktur yang dibuat, sehingga tidak ujug-ujug datang, foto-foto, makan, dan pulang.

Selain itu, kekosongan acara dapat menjadikan ajang adu pencapaian, yang dikhawatirkan oleh beberapa orang. Sebaiknya secara pribadi, kita dapat membentengi diri untuk bertanya hal sensitif, seperti pekerjaan apa, gaji berapa, mana pasangannya, kecuali jika mereka menceritakan kisahnya sendiri.

Namun sebaliknya, jika Anda yang ditodong dengan pertanyaan seperti itu, tidak perlu khawatir, ungkapkan semua pencapaian yang Anda miliki, karena semua orang memiliki kelebihan dan pencapain terbaik versi dirinya, intinya harus dijawab dengan percaya diri.

Struktur acara yang jelas juga dapat menghindari bukber garing yang kehabisan topik dan malah asik main handphone sendiri. Tentu sangat menyalahi tujuan dari adanya bukber, merekatkan yang telah lama terpisah. Sehingga aturan awal adalah menyita sementara handphone tiap orang dan dikumpulkan di dalam box yang sudah disiapkan, tentu sebelumnya diberikan kantong identitas sebagai pembungkus handphone.

Pertama tentu ada sepatah dua patah kata dari ketua bukber, kedua ada perkenalan ulang sambil tiap orang memberikan kata-kata mutiara kehidupan, hal ini sebagai sarana kontribusi agar semua orang mendapatkan jatah public speaking nya, serta mengingat kembali nama-nama yang mungkin sudah lama dilupakan.

Ketiga bisa dilanjutkan dengan memainkan sebuah games, games sederhana yang dapat dimainkan oleh banyak orang dan tidak membutuhkan property berlebih, misalnya cerdas cermat tema agama, berebut kursi, tebak gaya dan sebagainya. Games dapat membuat suasana makin asik dan merekatkan para anggota yang tergabung dalam satu kelompok, tentu penentuan kelompok juga harus diacak.

Setelah games, mungkin adzan maghrib sudah berkumandang dan waktunya menyantap makanan masing-masing. Setelah itu handphone dibagikan dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama sebagai kenang-kenangan. Struktur acaranya juga harus ditentukan berapa lama durasi per acara, agar dapat terlaksana dengan maksimal dan tepat waktu.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun