Zida Sinata Milati
Zida Sinata Milati Freelancer

Seorang freelancer yang menyenangi dunia content creator dan kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Starter Kit Saat Mudik Bareng Kucing

24 Maret 2024   11:50 Diperbarui: 29 Maret 2024   11:15 1690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Starter Kit Saat Mudik Bareng Kucing
Ilustrasi mudik membawa hewan peliharaan. (Shutterstock/Regina Erofeeva)

Puasa memang belum tuntas, namun tidak ada salahnya, jika kita sudah mulai memikirkan apakah kucing kesayangan nantinya dibawa ke kampung halaman saat Idul Fitri, ditinggal di tempat perantauan, dititipkan ke pet house, atau dititipkan ke tetangga?

Tentu banyak dilema dan pertimbangan yang diperlukan. Berdasarkan pengalaman saya, saya memilih opsi yang pertama, yakni membawa kucing mudik bersama ke kampung halaman, untuk itu, saya akan membagikan beberapa tips yang saya lakukan sebelum dan selama dalam perjalanan bersama kucing kesayangan.

Cek Kondisi Kesehatan

Pastikan kucing yang akan dibawa mudik sedang dalam kondisi prima, tidak sakit. Karena nantinya kucing akan berkegiatan di luar kebiasaaannya, sehingga sedikit banyak akan mengalami stress saat sedang berkendara.

Jika memang ditemukan kucing sakit, baiknya tidak perlu dibawa bersama saat mudik, mungkin bisa diganti dengan opsi dititipkan kepada tetangga atau bahkan pet house setelah mendapatkan pengobatan tentunya. Karena khawatir, perjalanan akan membuat kucing semakin parah.

Siapkan Litter Box dan Pasir

Menjadi hal wajib, litter box, pasir, beserta sekopnya. Apalagi jarak antara kota rantau dengan kampung halaman yang membutuhkan waktu berjam-jam lamanya, karena selain alasan higienis agar kucing tidak BAK maupun BAB sembarangan, adalah agar mobil yang digunakan juga tidak kotor.

Kucing yang sudah terbiasa BAK dan BAB di pasir jika di rumah, juga akan menyesuaikan diri saat sedang mudik, kita sebagai pemilik mungkin pada awalnya tetap harus memberikan pengertian dan pengenalan lokasi BAB/BAK pada kucing terlebih dahulu.

BAB/BAK yang dikeluarkan kucing tentu akan menimbulkan bau yang tidak sedap, sehingga sangat disarankan untuk berhenti sejenak, mencari lokasi aman dan jauh dari pemukiman warga, untuk membuang BAK/BAB yang sudah terkumpul dalam litter box.

Setelah itu, litter box dapat segera diisi ulang sesuai kebutuhan, dan mungkin ini juga saat yang tepat untuk kucing dapat keluar merasakan udara alami dari lingkungan, namun tetap dalam batas kandang yang sudah dibawa sebelumnya. Kemudian perjalanan dapat kembali dilanjutkan.

Perbekalan pasir tidak hanya saat berada di perjalanan saja, namun juga dibutuhkan saat berada di kampung halaman, bawa sesuai dengan kebutuhan per harinya, agar nanti saat tiba di kampung halaman, tidak perlu ribet lagi mencari pasir di took-toko.

Ilustrasi Mudik Bersama Kucing | Dok. funnycatnames.github.io
Ilustrasi Mudik Bersama Kucing | Dok. funnycatnames.github.io

Bawa Makanan dan Minuman Kesukaan

Biasanya kucing yang sedang stres jarang mau makan bahkan minum, namun tidak ada salahnya untuk tetap membawa makan minum yang digemari kucing. Biasanya kucing akan jarang menolak jika diberikan wet food, belilah yang sekali habis, agar praktis, biasanya dalam kemasan pouch.

Jika saat dalam perjalanan kucing sama sekali tidak menyentuh makanannya, tidak perlu dipaksakan. Berilah kembali saat sudah sampai tujuan atau saat sedang beristirahat. 

Selain itu, membawa makanan dan minuman ini juga akan berguna sebagai persediaan saat sudah sampai di kampung halaman, khawatirnya tidak ada penjual makanan kucing yang sesuai.

Pastikan AC Mobil Berfungsi dengan Baik 

Kucing nyatanya lebih nyaman saat AC mobil dinyalakan. Berdasarkan pengalaman mudik tahun lalu, AC mobil sempat rusak saat berada di seperempat perjalanan, tidak hanya kucing yang kurang nyaman dengan keadaan ini, tetapi kami, penumpang juga merasakan ketidaknyamanan, bagaimana tidak saat itu, matahari tengah terik-teriknya, dan sedang dalam keadaan berpuasa.

Hingga kami memutuskan berbelok ke bengkel terdekat untuk perbaikan AC. Setelah kurang lebih menunda perjalanan selama 60 menit, kemudian kami melanjutkan perjalanannya. Dan benar saja, kucing yang awalnya meong-meong sambil menjulurkan lidah dan nampak gelisah, seketika tidak bersuara alias mereka tertidur pulas tidak lama setelah AC dinyalakan.

Tentu tidak hanya AC yang perlu diperhatikan sebelum melakukan perjalanan, ban mobil, segala permesinan dan perlampuan juga harus dicek sebelum melakukan perjalanan jauh. Karena tanpa di cek sebelum berangkat, khawatirnya akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan malah akan membuat rugi.

Tutup Jendela dengan rapat 

Kalau mobil sudah dinyalakan AC-nya, maka otomatis semua jendela juga harus tertutup rapat agar daya kerja AC maksimal, selain itu, alasan keselamatan kucing juga menjadi penting. Kucing cenderung memiliki daya keingintahuan tinggi, kucing akan memanjat dan menelusuri seluruh body mobil tanpa terkecuali.

Sehingga sangat disarankan untuk menutup rapat jendela-jendela yang ada di mobil untuk menghindari kucing lompat dari mobil dan sebagainya. Selain itu, suara berisik yang berasal dari kendaraan lain yang terdengar ketika jendela terbuka, juga akan membuat stress dan takut kucing.

Bawa kandang kucing dan sesekali berhenti

Kandang kucing ini berguna saat kita, sebagai penumpang sedang ada perlu, entah akan melaksanakan sholat di masjid atau keperluan makan mengisi energi (bagi yang tidak berpuasa), karena tentu membutuhkan waktu yang lama, dan tidak mungkin kucing dibiarkan kepanasan dan kehabisan oksigen di dalam mobil, baiknya kucing juga ikut turun namun tetap berada di kandang agar aman dan tidak kabur.

Tapi ini sifatnya opsional, kalau jarak mudik tidak terlalu jauh, mungkin tanpa berhenti bisa, dan tentu tidak ribet. Namun jika jarak mudik cukup jauh antar provinsi barangkali, sesekali berhenti adalah ide yang bisa dipertimbangkan. Selain manusianya istirahat, kucingnya pun juga ikut istirahat.

Kucing dilepas atau dikandangkan saat perjalanan?

Kucing lebih nyaman untuk dibebaskan saat tengah berada di perjalanan, apalagi, kucing perlu untuk menelusuri seluruh body mobil, selain itu, kucing akan manja, biasanya akan minta pangkuan nyaman ke pemiliknya, atau mencari tempat di bawah kursi untuk dijadikan tempat tidur.

Namun tentu hal ini akan berbahaya jika kucing menganggu area kemudi sopir, entah berjalan di area kaca depan atau sekedar lewat di bawah kemudi, tempat gas, rem, kopling. Khawatirnya kucing secara random menyentuh salah satunya yang dapat berakibat fatal.

Kucing bisa dikandangkan jika Anda mudik sendiri, dalam artian hanya ada Anda dan kucing-kucing Anda, dan tidak ada orang lain lagi, karena jika sudah fokus menyetir, dan saat itu kucing sedang berjalan di area bawah kemudi, tentu bahaya jika membagi fokus pada keduanya. Atau bisa di mix, dua jam pertama di kandang, dua jam selanjutnya di lepaskan, karena biasanya kucing kalau sudah bertelusur atau sudah lama berada di mobil akan cenderung lelah dan memilih tidur.

Kucing bisa dilepaskan dari kandang sejak awal perjalanan saat ada orang dewasa lain yang menemani mudik, sebagai jaga-jaga saat kucing mendekati area kemudi, dapat segera diangkat dan dicegah oleh orang yang tidak bertugas untuk menyetir.

Berdoa tetap yang utama

Berdoa penting dilakukan sebagai awal dalam melakukan suatu pekerjaan tertentu, semua ikhtiar dan persiapan mudik tentu juga sudah disiapkan jauh-jauh hari, apalagi jika mudiknya bareng kucing, tentu persiapannya lebih panjang.

Dan inilah saatnya untuk berdoa meminta keselamatan baik pergi maupun pulangnya nanti, semoga selalu dalam lindungan Allah SWT. Serta tidak lupa selalu meminta restu baik kepada orang tua atau kerabat terdekat untuk bantuan doanya selama dalam perjalanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun